Advertorial

Pakaian “Compression”, Sekedar Gaya atau Benar Bermanfaat untuk Lari?

Kompas.com - 13/06/2017, 14:08 WIB

Anda penggemar olah raga lari pastinya sering melihat banyak teman-teman dengan hobi yang sama mengenakan kaus kaki setinggi betis, yang mungkin berwarna mencolok, atau mengenakan celana sangat ketat yang tampak seperti legging. Pakaian-pakaian tersebut adalah pakaian compression

Pakaian compression terdiri dari berbagai macam bentuk. Mulai dari kaos kaki, sleeve untuk betis, celana pendek sebatas paha, celana panjang sampai mata kaki, bahkan full body suit yang menyerupai pakaian selam. Full body suit compression biasanya digunakan untuk triathlon. 

Compression semakin populer di kalangan pelari. Namun, hingga kini masih banyak pertanyaan apakah komponen pakaian yang disebut dengan compression tight tersebut hanya sekedar gaya-gayaan saja atau memang benar membantu saat lari?  

Ternyata compression bukan sekedar gaya. Sebuah penelitian lawas menunjukkan bahwa pakaian ketat yang sudah sering digunakan di dunia olah raga ini dapat membantu peredaran darah dan limfatik (getah bening). Kondisi tersebut memberi manfaat bagi para pelari. 

Meskipun belum ada konsensus resmi seputar manfaat pakaian compression, Aaron Hersh, Senior Tech Editor di majalah Triathlete, menjelaskan berbagai manfaat pakaian compression bagi pelari. Apa saja? 

1. Meningkatkan performa 

Tekanan menyebabkan pembuluh darah pada area otot yang terbungkus compression terbuka. Oleh karena itu darah dan oksigen mengalir lebih banyak ke area tersebut. Kondisi tersebut mengakomodasi mengakomodasi pembuangan hasil sisa metabolisme otot. 

“Bantuan terhadap proses kinerja otot ini meningkatkan kapasitas otot untuk memproduksi energi dan mendukung pelari untuk berlari secara lebih efisien,” ujar Aaron. 

Riset yang dilakukan di University of Newcastle menemukan bahwa pakaian compression untuk tubuh bagian bawah meningkatkan aliran darah dan menurunkan detak jantung saat sesi lari jarak jauh dengan intensitas tinggi. Hasil riset ini mendukung teori bahwa kaos kaki compression membantu performa. 

Namun, studi tersebut tidak menemukan hasil nyata bahwa pakaian compression berhasil membuat seseorang berlari lebih cepat. Ada tiga hal yang mungkin menyebabkan kontradiksi ini. Pertama, temuan semula bisa saja salah, performa berlari meningkat pada jumlah yang terlalu kecil sehingga tidak signifikan untuk pengukuran studi, atau berat kaos kaki, yang sebetulnya sangat ringan, mempengaruhi performa berlari. 

- -

2. Mengurangi pegal 

Kontak kaki dengan permukaan tanah mengirimkan getaran ke seluruh bagian kaki pelari dan menyebabkan otot bergetar. “Hal ini diperkirakan dapat merusak otot dan menambah intensitas rasa pegal setelah olahraga,” kata Aaron. Pakaian compression akan membungkus kaki dengan ketat dan membantu otot diam pada tempatnya agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut. 

Studi dari Massey University di Auckland menguatkan penjelasan Aaron. Studi tersebut meminta responden berlari dengan kecepatan tinggi pada jarak 10K mengenakan celana compression. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengurangan dari delayed-onset muscle soreness (DOMS) atau rasa pegal 24 jam setelah olahraga pada orang yang menggunakan compression

Sekitar 93 persen subjek tes yang berlari tanpa mengenakan pakaian compression mengalami rasa pegal di kaki bagian bawah satu hari setelah berlari. Sementara mereka yang mengenakan compression hanya 14 persen saja yang merasakan pegal setelah 24 jam. Namun memang hasil dari studi ini tidak menunjukkan penurunan signifikan rasa pegal setelah olah raga.   

3. Mempercepat pemulihan otot 

Dengan memaksimalkan peredaran darah, mengenakan pakaian compression mempercepat pembuangan hasil sisa metabolisme otot dan membawa kembali zat-zat yang dibutuhkan otot untuk memulihkan diri setelah olah raga. 

Ada beberapa riset yang mendukung. Atlet dan mereka yang duduk dalam penerbangan untuk jangka waktu sangat lama bertestimoni bahwa kaki mereka terasa lebih baik setelah mengenakan compression

Selain itu, peneliti di University of Exeter mengukur pemulihan otot dengan tiga latihan kekuatan yang dilakukan satu, dua, tiga, dan empat hari setelah subjek tes melakukan latihan plyometrics yang sengaja dirancang untuk menyebabkan rasa pegal. 

Riset ini menunjukan bahwa mengenakan compression selama 24 jam setelah melakukan sesi olahraga intens memperbaiki performa para subjek tes dalam semua latihan kekuatan dan mengurangi rasa pegal yang mereka rasakan. 

Lalu, melihat hasil-hasil studi dan testimoni di atas perlukah pelari menggunakan compression?Menurut Aaron keputusan untuk membelinya tetap kembali ke diri masing-masing dan tentunya menyesuaikan kepada kebutuhan berlari. 

“Bila benar-benar dirasa perlu, kenapa tidak? Namun, bila selama ini kita bisa berlari dan berlomba dengan baik, tidak membelinya juga bukan suatu masalah besar,” kata Aaron. 

Cahyo Agung Nugroho, Redaktur Eksekutif Men’s Health Indonesia yang kerap menamatkan berbagai perlombaan marathon menyebutkan celana compression benar-benar menunda rasa lelahnya ketika berlari. Namun, ia juga menjelaskan Anda yang tidak biasa mengenakan celana compressionawalnya memang akan merasa kesulitan ketika memakainya. 

Cahyo menyebut ada empat celana compression dari empat merek berbeda, yang ia miliki. Menurutnya, dari keempat merek tersebut Compressport Full Tight adalah yang paling menawarkan derajat kompresi paling tinggi. “Compressport Full Tight seperti memiliki kemampuan untuk menunda rasa lelah mundur jauh ke belakang,” kata Cahyo. 

Sebelum membeli compression, Cahyo mengingatkan untuk terlebih dahulu memahami sizing chart dan bahan pembuat pakaian compression.  Ada celana compression yang dibuat dari polyamide dan elastane. Ada juga bahan polyester yang di konstruksikan tanpa jahitan samping ini membuat para pelari  tampil makin gaya ketika mengayunkan kaki. 

Anda bisa mendapatkan Compressport Full Tight ini di www.sukaoutdoor.com. Bagi Anda, pembaca setia Kompas.com, ada kesempatan untuk mendapatkan potongan harga sebesar 20 persen* khusus pembelian produk Compressport dengan menggunakan kode khusus  SOXKOMPASCOM saat bertransaksi di www.sukaoutdoor.com sampai tanggal 31 Juli 2017. 

*(Promo tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya dan hanya berlaku di www.sukaoutdoor.com)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com