Advertorial

Kisah Gatot Tjahyono Prabowo yang Sukses Berkat Produk Smart Hair (Bagian 2)

Kompas.com - 13/06/2017, 14:30 WIB

Tidak cepat puas, Gatot berambisi mengembangkan jaringan Gester Bridal Boutique Hair Salon. Tahun 2001, Gatot membuka Gester cabang Semarang. Bahkan di kota ini, Gatot membuka pabrik konveksi kecil-kecilan untuk pembuatan baju pengantin.

Namun, malang tak dapat ditolak dan untung tidak dapat diraih. Gester cabang Semarang tidak berjalan semulus impian. Di Semarang, Gester hanya mampu bertahan selama dua tahun sebelum akhirnya tutup.

Akan tetapi Gatot tidak menjadi patah arang, selanjutnya ia malah merambah Bandung sebagai tempat mengembangkan jaringan Gester.

Namun lagi-lagi, Gatot harus gigit jari.

Ini karena, Gester Bridal Boutique Hair Salon yang terletak di pinggir kota Bandung membuat bisnis tidak dapat berkembang maksimal. Banyak pelanggan yang menyayangkan lokasi Gester Bandung yang tidak strategis itu.

Di kota kembang ini pun, Gester Bridal Boutique Hair Salon juga hanya dapat bertahan selama dua tahun.

“Karena ketika itu saya masih muda, saya sangat berambisi untuk ekspansi bisnis. Tidak memperhitungkan banyak hal. Hanya merasa ketika memiliki uang, maka harus lebarkan sayap bisnis. Bisnis di Bandung dan Semarang tidak berjalan lancar sesuai harapan dan saya mengalami kerugian ratusan juta yang jika dikumpulkan bisa untuk membeli sebuah rumah yang layak untuk bernaung bagi anak dan istri,” kenang dia.

Meski sempat menelan pil pahit, namun ia tetap harus bangkit. Baginya, kerugian yang dialami Gester Bridal Boutique Hair Salon cabang Semarang dan Bandung merupakan bumbu penyedap dalam perjalanan bisnis. Dengan terus memaksimalkan bisnis Gester Bridal Boutique Hair Salon yang ada di Malang dan Surabaya, Gatot selanjutnya menapaki jejak di Ibukota Jakarta.

Gatot dan istri memiliki tekad kuat untuk mengembangkan jaringan Gester Bridal Boutique Hair Salon ke Jakarta. Namun, bukan perkara mudah mencari lokasi usaha strategis yang sesuai dengan isi kantung Gatot dan Ester ketika itu.

Tak lama, pasangan suami isteri ini memilih kawasan Kelapa Gading sebagai daerah jajahan bisnisnya. Bagi Ester, kawasan Kelapa Gading sangat representatif untuk gerai Gester Bridal Boutique Hair Salon. Pada 2006, Gester berhasil menjejakkan kakinya di Kelapa Gading dengan menempati kavling empat lantai. Lantai 1 merupakan tempat untuk salon, lantai dua bridal, lantai tiga untuk make up dan sulam alis yang dijalankan sang anak, dan lantai keempat merupakan tempat tinggal keluarga.

Pahit manis perjalanan bisnis yang dirasakan Gatot, justru membuat ayah satu anak ini merasa telah berada di jalur yang benar. Sebab, ia mengaku tak akan menjadi pengusaha jika ia tetap meneruskan kuliah dan menjadi akuntan.

“Saya tidak bisa membayangkan ketika benar-benar menjadi akuntan dan bekerja di belakang meja,” seloroh Gatot.

Kenalkan Smart Hair

Untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis Gester Bridal Boutique Hair Salon, Gatot seperti tak lelah melakukan inovasi. Ia berhasil memperkenalkan layanan smart hair. Produk ini merupakan salah satu produk laris yang lahir dari tangan dingin eksperimen Gatot.

Inovasi smart hair ini, membantu klien yang memiliki masalah kebotakan atau rambut tipis. Smart hair merupakan rambut tambahan yang sangat mudah dipakai dan menyerupai rambut asli. Selain itu, smart hair memiliki keunggulan tahan digunakan selama dua tahun bahkan lebih.

Di mulai pada empat tahun lalu, smart hair kini menjadi produk unggulan yang dicari pelanggan Gester Bridal Boutique Hair Salon. Produk smart hair merupakan hasil eksperimen dan kerja sama Gatot dengan salah satu rekan yang ada di luar negeri. Smart hair ini dibuat secara customize, sesuai dengan pesanan masing-masing pelanggan.

“Ini karena smart hair disesuaikan dengan model rambut, warna rambut, tingkat ketebalan rambut, ukuran besarnya kepala, landasan rambut, lekuk kepala, dan sebagainya, untuk setiap masing-masing pelanggan. Karena dalam pemesanan setiap smart hair dilakukan pengukuran terlebih dahulu,” jelas Gatot.

Smart hair kini banyak dinikmati oleh kalangan menengah atas dengan rata-rata penghasilan di atas Rp 25 juta, lantaran harga smart hair dibanderol mulai dari Rp 8,5 juta. Ia juga menyediakan jasa reparasi untuk smart hair bagi para pelanggannya.

“Pelanggan dari mana pun seperti Medan, Makassar, selalu mencari smart hair,” ucap Gatot.

Demi mempertahankan bisnisnya, Gatot berupaya melakukan regenerasi. Beruntung, anak lelaki Gatot satu-satunya yaitu Steven Prabowo, memiliki minat untuk meneruskan bisnis keluarga ini. Meski demikian, Steven tetap harus menunjukkan identitas dirinya sendiri, dengan mengembangkan sayap bisnis berupa sulam alis.

Bahkan, sang anak membuka usaha akademi sulam alis. Di akademi ini, siapa pun yang berminat untuk mempelajari teknik sulam alis dapat mengambil paket akademisi sesuai dengan yang disediakan.

“Meski sekarang sulam alis sedang menjamur, tapi pelanggan bias melihat tingkat kemahiran, kosmetik, alat, maupun teknik pembuatan yang dimiliki. Anak saya ahli menyulam alis dan bahkan memiliki buku-buku teori untuk sulam alis,” ucap Gatot.

Menurut Gatot, pencapaian yang telah diraihnya saat ini tak lepas dari dukungan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Ia telah mengenal BCA sejak 1990. Ia menggunakan hampir seluruh layanan perbankan BCA, mulai dari simpanan sampai dengan pinjaman.

Bahkan, di seluruh tempat usaha yang dimiliki, terpampang EDC BCA, untuk kemudahan pelanggan dalam melakukan transaksi pembayaran.

“Saya tidak punya bank lain selain BCA,” ucapnya sumringah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com