Advertorial

Melirik Potensi Pasar Wisata Muslim

Kompas.com - 14/06/2017, 09:30 WIB

Indonesia berdasarkan hasil studi Indeks Wisata Muslim Global yang dilakukan oleh Mastercard-Crescent Rating 2017 merupakan salah satu destinasi wisata muslim paling favorit.

Indonesia menempati posisi ketiga, atau naik satu peringkat, di antara negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dalam pemeringkatan tersebut. Posisi pertama dan kedua diduduki oleh Uni Emirat Arab dan Malaysia.

Indeks Wisata Muslim Global mengukur 130 destinasi wisata muslim berdasarkan empat kriteria yaitu akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan.

Keempat kriteria tersebut dibagi lagi menjadi 11 bagian yaitu kedatangan muslim, konektivitas udara, batasan visa, kesesuaian sebagai tujuan liburan keluarga, kemudahan komunikasi, tingkat layanan dan fasilitas yang disediakan, pilihan akomodasi dan inisiatif pemasaran.

Tidak hanya negara-negara OKI yang masuk dalam pemeringkatan destinasi wisata muslim tersebut. Ada beberapa negara non-OKI yang juga ternyata menjadi destinasi favorit wisata muslim.

Singapura menduduki peringkat tertinggi disusul oleh Thailand, Inggris, Afrika Selatan, dan Hong Kong. Jepang kini pun mulai menggeliat sebagai destinasi wisata muslim. Begitu juga Spanyol. Tahun ini, peringkat Jepang berhasil naik dua peringkat ke posisi enam. Spanyol, di tahun ini, memasuki peringkat sepuluh besar untuk pertama kalinya.

Mastercard berdasarkan studi ini memprediksi bahwa pasar wisata muslim akan terus tumbuh pesat. Nilai dari sektor tersebut diperkirakan akan tumbuh hingga mencapai 220 miliar dollar AS pada 2020. Pasar ini juga diproyeksikan akan tumbuh lebih jauh lagi sebanyak 80 miliar dollar AS hingga mencapai 300 miliar dollar AS  pada 2026. Tahun lalu, jumlah total kedatangan wisatawan muslim secara global setidaknya mencapai 121 juta.

Angka ini naik dari 117 juta wisatawan muslim pada 2015 atau 10 persen dari keseluruhan sektor perjalanan. Secara global, Asia tetap memimpin sebagai wilayah yang memiliki daya tarik paling besar bagi para wisatawan muslim.

Kawasan Afrika menempati posisi kedua diikuti Oceania, Eropa dan Amerika. Potensi ini juga memungkinkan Anda yang tinggal di negara-negara destinasi wisata muslim favorit untuk memulai bisnis yang berkaitan. Misalnya saja restoran makanan halal, penginapan layak yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan muslim, hingga toko oleh-oleh.

 

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com