Advertorial

Komite II DPD RI Pantau Persiapan Prasarana dan Sarana Mudik Lebaran

Kompas.com - 14/06/2017, 15:57 WIB

Komite II DPD RI menggelar rapat bersama Direktorat Jendral Perhubungan dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Selasa (13/6/2017). Rapat yang digelar di Gedung B lantai 3, DPD RI tersebut membahas mengenai persiapan mudik Lebaran yang sudah semakin dekat. 
Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba dalam rapat tersebut mengatakan bahwa persiapan arus mudik dan arus balik Lebaran ini merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas.

Kesiapan sarana dan prasarana mudik dinilai perlu untuk kenyamanan dan keselamatan pemudik. Tingkat kecelakaan sejak tahun 2014 terus meningkat dan sebabnya beberapa diantaranya adalah tidak layaknya prasarana berupa jalan dan sarana transportasi.

Tahun 2016 lalu ada 105 ribu lebih kasus kecelakaan terjadi. Korban meninggalnya pun tidak sedikit. Tingginya angka kecelakaan menunjukkan roadmap yang dijalankan belum memberi hasil maksimal.

“Pertemuan ini kami gelar untuk update persiapan sarana transportasi dan jalur mudik yang sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR. Termasuk update jalan tol mana saja yang dibangun untuk mengurai kepadatan mudik. Selain itu agar kejadian luar biasa seperti kemacetan panjang “Brexit” yang memakan korban jiwa tidak lagi terulang tahun ini,” ujar Parlindungan.

Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan mudik, Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna yang hadir dalam rapat tersebut mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan. Pertama adalah pembukaan jalur tol fungsional sepanjang 110 kilometer dari Brebes Timur – Weleri.

Tol fungsional tersebut terbagi atas tiga ruas, yaitu ruas tol Pejagan-Pemalang mulai dari Brebes Timur-Pemalang sepanjang 37,3 kilometer dan ruas tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 kilometer.  Ruas tol tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang diperlukan pemudik.

Rest area sementara akan tersedia setiap 10 kilometer. Rest area tersebut memiliki fasilitas parkir, tempat ibadah, dan toilet. Selain itu disediakan juga beberapa parking bay untuk pemudik. Dengan adanya ruas tol fungsional ini empat titik rawan kemacetan dapat dihindari.

Sementara sebagai antisipasi kemacetan di jalan-jalan nasional yang rawan macet akibat perlintasan kereta saat ini dibangun jalan layang untuk kendaraan pemudik. Tol fungsional dan jalan layang tersebut diperkirakan siap dipakai pada H-10 mudik Lebaran. Selain di Jawa, persiapan jalur alternatif mudik juga sudah dilakukan di Sumatera. Namun beberapa proyek masih tertunda karena persoalan pembebasan lahan.

“Selebihnya sudah dilakukan persiapan dengan penambahan personil di gardu tol, derek, ambulans, dan bahkan untuk pengisian bahan bakar. Selain itu juga dilakukan rehabilitasi jalan, pengaspalan dan penutupan lubang untuk menghindari kecelakaan,” ujar Herry.

Sementara Ditjen Perhubungan mengatakan kesiapan operasional arus mudik sudah mencapai 95 persen. Ramp check atau cek kelaikan sarana transportasi sudah dilakukan di semua jenis moda transportasi mulai dari angkutan bus, kereta api, kapal laut, hingga pesawat.

Penambahan fasilitas dan keamanan di setiap terminal, pelabuhan, stasiun, dan bandara pun sudah dilakukan di 15 provinsi. Namun masih ada satu hal yang disoroti yaitu lonjakan pemudik dengan motor yang selama musim mudik seringkali menyumbang angka kecelakaan lalu lintas.

“Angka kenaikan pemudik motor ini cukup tinggi yaitu 15, 42 persen. Sebagai antisipasi kita bekerja sama dengan berbagai pihak mengadakan mudik gratis. Kita sediakan kendaraan mudiknya, motor diangkut dengan truk sampai ke tujuan,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto Iskandar.

Persiapan yang dilakukan tidak hanya terkait sarana transportasi tetapi juga awak yang menoperasikannya. Sesdirjen Perkeretaapian Popik Montanasyah mengatakan pihaknya sudah melakukan cek kesehatan hingga tes narkoba pada masinis-masinis yang akan bertugas.

Sementara dari Dirjen Perhubungan Udara bekerja sama dengan maskapai penerbangan juga sudah mengantisipasi lonjakan penumpang mudik menggunakan pesawat.

Selain pengaturan slot time pihak maskapai penerbangan juga diminta untuk secara aktif memberi informasi terkait jadwal penerbangan kepada penumpang. Terutama jika ada perubahan. Diharapkan mudik 2017 ini akan berjalan dengan lancar dan setiap pemudik selamat sampai tujuan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com