Advertorial

Ketua DPD RI Mendorong Penguatan dan Perluasan Kerja Sama Bilateral Indonesia – Kuba

Kompas.com - 15/06/2017, 19:33 WIB

Ketua DPD RI Oesman Sapta mendorong penguatan dan perluasan kerja sama bilateral Indonesia - Kuba di berbagai bidang. Pernyataan ini disampaikan Ketua DPD RI saat menerima audiensi Duta Besar (Dubes) Kuba untuk Indonesia Nirsia Castro Guevara di ruangan kerjanya, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Oesman yang didampingi Haripinto Tanuwidjaja, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI  dan Sudarsono Hardjosoekarto, Sekjen DPD RI, mendukung peningkatan hubungan ekonomi, terutama perdagangan, karena dampak embargo Amerika Serikat.

Apalagi, sejak tanggal 22 Januari 1960 Indonesia dan Kuba  membuka hubungan bilateral. Pembukaan hubungan tersebut dimulai saat Presiden Sukarno melakukan lawatan bersejarah ke Havana. Lawatan tersebut membuka pintu gerbang hubungan kedua negara.

“Kerja sama erat antarkedua negara telah terjalin lama,” ujar Oesman.

Khusus di bidang olahraga, Oesman meminta Kuba bisa terus membantu Indonesia dalam mengembangkan metode pelatihan kepada atlet-atlet tinju dan voli. Bantuan pelatihan diperlukan karena Kuba dikenal melahirkan banyak atlet berkualitas di cabang olahraga tersebut. 

Selain itu, Oesman menyinggung pencalonan Indonesia sebagai anggota lembaga-lembaga dunia di bawah PBB dan forum-forum internasional seperti anggota Organisasi Maritim Internasional di London, dan anggota Mahkamah Maritim Internasional di Den Haag. 

Dalam kesempatan itu, Nirsia menyingung, selama 57 tahun hubungan bilateral Indonesia - Kuba, banyak peluang memperkuat dan memperluas hubungan diplomatik kedua negara. Kedua negara telah banyak melakukan upaya dalam membangun dan menjaga hubungan tersebut.

“Saya berharap kita melakukan lebih banyak upaya,” ujarnya.

Pemerintah Kuba membuka tangan lebar untuk investasi asing, terutama Indonesia. “Karena hubungan ekonomi kita masih sangat lemah,” tambahnya yang optimistis terhadap potensi kerja sama itu. 

- -
Nirsia dalam kesempatan ini juga meminta kepada pemerintah Indonesia meningkatkan hubungan ekonomi. Saat ini, di negara Kuba sedang membuka investasi asing. Indonesia diharapkan dapat membuka investasi di bidang industri kertas di Kuba.

Tak lupa, nirsia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Indonesia selama ini terhadap Kuba. Dan Kuba akan senantiasa akan memberikan dukungan kepada pemerintah Indonesia di forum-forum Internsional.

Kepada Oesman, dia menjelaskan perkembangan hubungan diplomatik Indonesia – Kuba, yang diawali dengan kunjungan Che Guevara, seorang pejuang revolusi Kuba, ke Jakarta pada tahun 1959. Selanjutnya, pada tahun 1960, hubungan Indonesia - Kuba semakin terjalin saat Presiden Sukarno ke Havana guna memenuhi undangan Perdana Menteri Fidel Castro.

Jejak bersejarahnya ialah Sukarno menyematkan medali kehormatan kepada Fidel. Sukarno juga memberikan keris kepada pemimpin negara penghasil cerutu itu.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com