Advertorial

Mengintip Perjalanan Kesuksesan Airbnb

Kompas.com - 16/06/2017, 09:16 WIB

Situs Airbnb jadi andalan bagi para traveler. Melalui situs tersebut, seseorang yang hendak jalan-jalan atau berlibur bisa menyewa kamar, ruangan, atau rumah kosong milik orang lain untuk menginap.

Di situs Airbnb, Anda bisa mencari kamar penginapan dengan harga yang lebih murah dibanding dengan hotel biasa. Bagaimana bisa? Para penyedia kamar atau rumah kosong tersebut tak harus membayar karyawan dan sejenisnya untuk mengelola kamar. Ditambah lagi, bila beruntung Anda bisa bertemu dengan pemilik kamar yang bisa menjadi pemandu tur yang ramah.

Bila dicermati, bisnis situs Airbnb ini cemerlang bukan? Sebenarnya, dari mana ide ini berasal? Ide itu datang dari Brian Joseph Chesky. Pria kelahiran Niskayuna, New York, 29 Agustus 1981 ini adalah sosok di balik kesuksesan Airbed and Breakfast (Airbnb).

Perjalanan bisnis itu dimulai ketika Brian mengambil studi seni murni di Rhode Island School of Design pada tahun 1999. Saat itu, ia bertemu Joe Gebbia, yang kini menjadi rekan kerjanya dalam membangun Airbnb.

Sebelum mendirikan Airbnb, Brian pernah menjadi desainer industri di 3DID, Inc Los Angeles. Akhirnya, ia memutuskan pindah ke San Francisco bersama Joe. Pada Oktober 2017, saat Asosiasi Desain Industri (Industrial Designers Society of America) mengadakan perhelatan besar, semua kamar hotel penuh.

Brian dan Joe kemudian memutuskan menyewakan kasur anginnya (airbed) dan memberi layanan sarapan (breakfast). AirbedAndBreakfast resmi meluncur pada 11 Agustus 2008. Nathan Blecharczyk ikut bergabung sebagai pendiri pada Februari 2008.

Saat itu, konsep usaha Airbnb masih fokus menyediakan penginapan untuk acara populer. Mereka menjual sereal edisi spesial “Obama O’s” dan “Cap’n McCains” untuk mendanai proyeknya. Serealnya laku 800 kotak dan mereka memperoleh untung 30 ribu dollar AS.

Strategi ini menarik Y Combinator, perusahaan inkubator pengembangan bisnis, pada bisnis mereka. Pada 2009, mereka bertiga mendapat pelatihan selama tiga bulan. Setelah laman mereka selesai, mereka kembali ke New York untuk memperkenalkan usaha barunya.

Pada Maret 2009, laman mereka resmi disingkat menjadi Airbnb. Layanan mereka juga tak hanya pada ranjang dan ruangan, juga menyewakan rumah, apartemen, ruangan pribadi, kapal, rumah pohon, igloo dan sebagainya.

Pada November 2010, mereka kembali mendapat pendanaan sebesar 7,2 juta dollar AS dari Greylock Partners and Sequoia Capital. Selanjutnya, Februari 2011, mereka sudah memiliki satu juta pengguna yang memesan ruangan.

Setahun kemudian, jumlah pemesan jasa kamar di Airbnb menembus 10 juta. Airbnb pun mendapat status suntikan dana dari A-Grade Investments karena dianggap memiliki prospek bagus.

Aktor Ashton Kutcher dan miliarder Ron Burkle adalah sosok di balik A-Grade Investments. Pada 25 Mei 2011, A-Grade Investments resmi mendukung Airbnb, baik dari sisi dana maupun penasehat merek. Airbnb bahkan menjadi sponsor dalam perhelatan kelas dunia seperti kejuaraan F1.

Sumber: Smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com