Advertorial

Hati-Hati Kanker Kelenjar Getah Bening !

Kompas.com - 16/06/2017, 10:30 WIB

Limfoma atau kanker kelenjar getah bening, adalah hasil transformasi maligna dari limfosit, gejala umumnya antara lain pembengkakan kelenjar getah bening yang sering muncul pada salah satu atau kedua sisi leher, dan secara bertahap dapat menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya. Gejala awal limfoma tidak signifikan, kecuali pada bagian kompresi saraf lokal atau invasi. Berdasarkan tingkat dan lokasi pembengkakan kelenjar getah beningnya, dapat muncul kompresi yang berbeda. Jadi,banyak sekali pasien limfoma yang sudah memasuki stadium lanjut saat terdiagnosa, kalau begitu apa saja metode pengobatan limfoma? Selain metode pengobatan konvensional seperti operasi dan kemoradioterapi, apa ada metode pengobatan yang lain?

Pengobatan konvensional limfoma terdiri dari 4 jenis, antara lain radioterapi, kemoterapi, operasi dan terapi komprehensif. Ahli OnkologiSt. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhoumenuturkan bahwa metode operasi bukanlah metode pengobatanlimfoma terbaik. Karena metode tersebut memiliki banyak keterbatasan, selain harus mempertimbangkan masalah disfungsi, bagian fungsional dari tumor tersebut juga tidak cocok untuk tindakan operasi. Tingkat keberhasilan pasca operasi yang cenderung rendah menyebabkan pasien sering kali harus menjalani pengobatan lanjutan, seperti radioterapi atau kemoterapi. Meskipun obat kemoterapi dapat membunuh sel-sel kanker secara cepat, namun juga dapat merusak sel-sel normal lainnya. Kemoterapi juga bisa menimbulkan berbagai efek samping, seperti mual, muntah, rambut rontok, leukopenia dan sebagainya.

-

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pasien limfoma asal Indonesia, Filipina, Singapura dan berbagai negara Asia Tenggara lainnya yang berobat ke China. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa teknologi pengobatan limfoma di rumah sakit lokal hanya berupa metode konvensional seperti operasi dan kemoradioterapi. Metode pengobatan ini menimbulkan penderitaan yang serius bagi para pasien, dan memiliki hasil yang kurang efektif.

Ahli Onkologi St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou– dr. Peng Xiaochi mengatakan bahwa rumah sakit saat ini menggunakan metode “Terapi Multidisiplin Individual” untuk mengobati limfoma. Berdasarkan kondisi patologi, stadium penyakit dan kondisi fisik pasien, dokter akan menerapkanmetode pengobatan yang komprehensif, sehingga dapat membantu penyembuhan dan meringankan penderitaan yang dialami pasien. Hal inilah yang menjadi alasan utama para pasien limfoma di Asia Tenggara untuk berobat di China.

Apakah Anda atau kerabat ada yang menderita kanker dan sedang mencari pengobatan medis tanpa operasi dan kemoterapi? Konsultasikan keluhan Anda di sini

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com