Advertorial

Berjuang Melawan Kanker Payudara Selama 7 Tahun, Akhirnya Saya Mendapatkan Kehidupan Baru!

Kompas.com - 20/06/2017, 14:30 WIB

 

Pasien asal Indonesia Zhou Yue E (nama mandarin), tahun ini berusia 78 tahun, hingga saat ini ia telah berhasil melawan kanker selama 7 tahun. Pada April 2017, Zhou Yue E datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani check-up, semua hasil pemeriksaannya normal, fisiknya pulih normal. Setelah melewati beberapa tahun rutin check-up dokter mengatakan setelah ini ia tidak perlu minum obat lagi. Seperti hari ini, Zhou YueE tidak hanya bersemangat, ia terlihat sangat fresh, membuat orang sekitarnya tidak percaya bahwa ia telah berjuang melawan kanker selama 7 tahun.

Tahun 2010 merupakan tahun yang paling suram bagi Zhou YueE, adiknya meninggal karena kanker usus, 1 bulan kemudian ia menemukan benjolan di payudara kanannya. Sebuah firasat menyelimuti dirinya, ia berpikir bahwa ia terkena kanker payudara, karena adanya sejarah kanker dalam keluarga yang telah merenggut nyawa ayah dan adiknya, dan adik laki-lakinya juga terkena kanker lidah. Kemudian ia mendengar perjuangan saudaranya dengan kanker lidah selama 5 tahun, saudaranya melakukan pengobatan di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Jadi, pada bulan Agustus, Zhou YueE memutuskan berangkat ke China bersama suami dan saudaranya untuk menjalani pemeriksaan.

Sesampainya di rumah sakit, Zhou YueE segera melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan meneemukan adanya Invasif Duktal Karsinoma pada payudara kanan. Meskipun ia sudah mempersiapkan mental untuk kondisi terburuk, kabar ini tetap saja menjadi pukulan besar baginya. Ia pun segera memproses semua keperluan administrasi. Malam hari ketika ia berbaring di tempat tidur, Zhou YueE merasa sangat sangat sedih. Melihat kondisinya, ia merasa harus berjuang seumur hidup melawan panyakit ini. Selain kanker payudara, ia juga menderita penyakit jantung, batu empedu dan penyakit gondok. Penyakit gondok ini sangat mengganggunya, membuat lehernya menjadi tebal, bahkan matanya juga menonjol, membuatnya kesulitan mengenakan kacamata. Karena penyakit ini juga, ia telah menjalani pengobatan selama 30 tahun di Indonesia di berbagai banyak rumah sakit, juga menjalani operasi, tapi tetap tidak memperoleh hasil yang baik. Hal ini membuat hatinya sangat gelisah.

Sejak terdiagnosa kanker payudara, nafsu makan dan kualitas tidur Zhou YueE menurun, berat badannya juga turun sebanyak 5-6kg, dia menjadi kurus dan tidak bersemangat. Melihat kondisinya, dokter memberikan konseling sekaligus merencakan pengobatan yang terbaik secepatnya.

Sebenarnya, untuk kanker payudara stadium awal, operasi adalah metode yang paling baik, namun karena usia Zhou YueE yang terbilang cukup lanjut dan disertai adanya berbagai penyakit, operasi memiliki risiko yang sangat besar, sehingga para Ahli berencana untuk menerapkan metode Penanaman Biji Partikel yang dikombinasikan dengan Imunoterapi untuk pengobatannya.

Pada 8 September 2010, Zhou YueE menjalani pengobatan Penanaman Biji Partikel yang pertama. Lalu untuk melihat efek pengobatan Biji Partikel, dokter melakukan beberapa pemeriksaan. Hasilnya diluar dugaan, dokterpun sangat terkejut, karena hanya dengan sekali Penanaman Biji Partikel, tumornya sudah menyusut! Untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik, dokter mengkombinasikannya dengan metode Intervensi dan Imunoterapi. Intervensi membantu untuk mengobati penyakit gondok yang telah dideritanya selama 30 tahun. Kemudian, matanya perlahan kembali normal, tidak menonjol keluar lagi. Kemudian, tumornya pun perlahan-lahan menghilang dan tidak mengalami kekambuhan.

Apakah Anda atau kerabat ada yang menderita kanker dan sedang mencari pengobatan medis tanpa operasi dan kemoterapi? Konsultasikan keluhan Anda di sini

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com