Kurang pemahaman akan penyakit-penyakit awal yang bisa menyebabkan kanker, menyebabkan masyarakat Indonesia buta terhadap akibat yang ditimbulkan. Pahami beberapa penyakit di bawah ini yang kelihatannya sepele tetapi dapat menyebabkan kanker :
Hepatitis
Infeksi virus hepatitis B (HBV) berhubungan erat dengan kanker hati. Pengobatan penyakit ini harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah terjadinya sirosis dan kanker hati. Beberapa pencegahan hepatitis B : mencegah penularan ibu ke anak, transmisi darah dan vaksinasi vaksin hepatitis B. Sedangkan pada hepatitis C, pencegahan bisa dilakukan dengan menghindari injeksi, transfusi darah, kontaminasi operasi dan transmisi seksual.
Polip Gastrointestinal
Beberapa polip gastrointestinal dapat meningkatkan risiko kanker, seperti polip adenomatosa. Umumnya, perubahan polip gastrointestinal menjadi kanker berkaitan dengan ukuran, jenis, serta jumlah polip. Oleh karena itu, jika Anda terkena polip usus, sebaiknya lebih waspada.
Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus (HPV) dikenal sebagai penyebab utama kanker serviks, yang mana sering ditularkan melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, kaum wanita perlu memperhatikan tubuh dan kesehatan seksualnya.
Penyakit Ulseratif
Termasuk ulkus mulut dan ulkus lambung. Karena sering diabaikan, ulkus kronis yang tidak diobati menyebabkan meningkatkan risiko kanker.
Umumnya, pengobatan hanya membutuhkan 7-10 hari. Namun, jika dalam beberapa minggu atau bulan tidak membaik, sebaiknya waspada terhadap kanker mulut. Begitu juga dengan ulkus lambung, kekambuhan yang terjadi dapat meningkatkan risiko kanker.
Diabetes
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki diabetes memiliki risiko kanker lebih tinggi. Jenis kanker dimaksud antara lain kanker endometrium, kanker payudara, kanker prostat, kanker usus dan kanker pankreas.
Hiperplasia Payudara
Menurut statistik, jika hiperplasia adenoid yang tidak segera diobati dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 20%. Wanita dengan hiperplasia kistik payudara memiliki risiko kanker payudara 4 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak. Oleh karena itu, sangat penting bagi kaum wanita untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara.
Nodul Tiroid
Nodul tiroid yang berjumlah lebih dari satu umumnya bersifat jinak, namun jika berjumlah tunggal, waspadalah. Data statistik menunjukkan bahwa tingkat kejadian nodul tiroid pada kaum wanita lebih tinggi daripada kaum pria. Oleh karena itu, kaum wanita perlu waspada, jika ditemukan adanya massa pada tiroid, segeralah melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apakah Anda mengalami gejala di atas? Konsultasikan keluhan Anda di sini