0
Kilas

Bupati Anas Sempatkan Berdialog dengan Menteri Lewat Video Call

Kompas.com - 22/06/2017, 15:03 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi yang tengah menjalani ibadah umroh, tetap dapat berinteraksi langsung dengan para menteri yang hadir dalam peresmian El Royale Hotel&Resort Banyuwangi, Rabu petang (21/6/2017). Abdullah Azwar Anasmenggunakan video call untuk tetap dapat berinteraksi dan memantau jalannya pemerintahan meski tengah berada di luar negeri.

 

Anas langsung menyapa Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito saat terhubung melalui sambungan telepon video. Arief Yahya bertugas meresmikan hotel bintang empat pertama di Banyuwangi itu. Sedangkan, Enggartiasto hadir sebagai investor yang menginisiasi pembangunan El Royale Hotel & Resort Banyuwangi, sebelum dirinya menjabat Menteri.

 

Anas meminta maaf karena tidak bisa hadir langsung dan mendampingi kedua menteri. Sebab, ia tengah menjalani ibadah umroh. Semua tamu yang hadir pun disapanya melalui video call.

 

"Pak Menteri selamat sore. Saya langsung mengenali Pak Arief karena memakai baju merah, terlihat sekali Pak," kata Bupati Anas yang wajahnya terpampang pada layar televisi di depan panggung.

 

Anas menyampaikan bahwa investasi di Kabupaten Banyuwangi telah diatur secara resmi. Calon investor, kata dia, wajib mentaati seluruh aturan pemerintah. Nilai-nilai lokal Banyuwangi juga harus diakomodasi dalam pembangunan hotel. Secara khusus, dia mengapresiasi investor El Royale Hotel&Resort Banyuwangi yang mau bekerja sama dengan pemerintah Banyuwangi.

 

"Sejak awal saat mengurus ijin hingga proses akhir, investor El Royal Hotel&Resort Banyuwangi selalu berkonsultasi dengan pemerintah. Hasilnya bisa kita lihat saat ini, dari bangunan hingga makanan semua mengakomodasi ciri khas Banyuwang," kata Anas.

 

El Royale Hotel & Resort Banyuwangi dibangun dengan arsitektur khas Suku Osing, Banyuwangi. Mulai dari gerbang hotel yang mengadopsi gerbang pendopo kabupaten, hingga bangunan utama hotel.

 

Nama-nama ruang di hotel tersebut juga dinamai dengan nama-nama khas Banyuwangi. Di antaranya Gandrung Lounge, Ijen Restaurant, dan Sri Tanjung Ballroom. Di dinding hotel, terpampang beragam lukisan bertema Banyuwangi.

 

Kuliner khas Banyuwangi juga disediakan El Royale Hotel&Resort Banyuwangi, Ada nasi tempong, nasi goreng rawon, dan tahu walik disajikan untuk memanjakan para wisatawan.

 

Anas memanfaatkan momen tersebut untuk berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan. Ia melaporkan perkembangan program revitalisasi pasar tradisional. Renovasi salah satu pasar tradisional terhambat karena masih ada pedagang yang tidak setuju. Dia berharap Kementerian Perdagangan terus mendukung upaya Pemerintah Banyuwangi dalam memperbaiki pasar-pasar tradisional.

 

“Sedang kami usahakan untuk menyelesaikannya. Saya tidak mau merenovasi pasar kalau masih ada yang tidak setuju," terang Bupati Anas.

 

Menteri Perdagangan menyetujui pasar tradisional direnovasi agar fasilitasnya lebih baik. Pasar yang direnovasi nantinya juga bisa menjadi destinasi wisata. Pelaksanaan renovasi yang terhambat akan dibahas detail antara Kementerian Perdagangan dengan Pemerintah Banyuwangi.

 

“Terkait pasar nanti bisa kita bicarakan lebih lanjut," kata Enggartiasto yang duduk di samping Arief Yahya.

 

Sehari sebelumnya, Menteri Perdagangan berkunjung ke Pasar Blambangan, Banyuwangi. Ia mengapresiasi kerja Pemerintah Banyuwangi dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Bahkan, harga sejumlah bahan pokok di pasar itu cenderung turun.

 

"Saya berterima kasih kepada Bupati Anas berkat kerja kerasnya harga-harga bisa dikontrol dengan baik,” ujarnya.

 

Abdullah Azwar Anas tak hanya kali ini menggunakan video call untuk memperlancar kerjanya. September tahun lalu, Anas melakukan rapat koordinasi bersama tim ekonominya melalui video call dengan menggunakan fasilitas LINE.

 

KOMPAS.com (9/9/2016) melaporkan rapat jarak jauh tersebut dilakukan Anas usai melaksanakan shalat subuh berjemaah di Mekkah. "Sengaja melakukan video call untuk melakukan koordinasi mesiki dengan jarak jauh. Rapat ini tetap perlu kita lakukan agar program kerja bisa berjalan dengan cepat," ungkap Anas melalui video call.

(KONTRIBUTOR BANYUWANGI/ FIRMAN ARIF)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com