Advertorial

Seorang Ibu Mesti Pandai Berinvestasi, Ini Alasannya

Kompas.com - 28/06/2017, 11:43 WIB

Dalam rumah tangga, umumnya wanita lebih ahli dalam mengatur keuangan. Wanita sebagai istri dan ibu seringkali dipercaya mengelola keuangan keluarga sehingga semua kebutuhan bisa terpenuhi. Dengan pengelolaan yang baik, pengeluaran keluarga dipastikan tidak lebih besar daripada pemasukan.

Selain ahli mengatur keuangan, wanita juga sebaiknya mengetahui dan menguasai kemampuan berinvestasi. Mengapa begitu?

Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie mengungkapkan alasannya. Dikutip dari Smart-money.co, Prita mengatakan, sebagai seorang istri dan ibu, wanita bertanggung jawab dalam anggaran belanja dan perencanaannya. Wanita punya peran besar soal alokasi tabungan dan investasi bulanan rumah tangga.

Investasi dibutuhkan untuk sejumlah kebutuhan keluarga, salah satunya pendidikan anak. Ini merupakan kebutuhan masa depan yang amat penting. Kenyataannya, di Indonesia kenaikan biaya pendidikan bergerak sangat cepat. Rasanya, menyimpan uang di tabungan atau deposito biasa saja mungkin tidak cukup untuk mengejar inflasi tahunan.

Bila investasi dirasa mulai dibutuhkan, seorang wanita bisa mempelajari dulu berbagai jenis investasi, untung-rugi, serta manfaat yang akan didapat nantinya. Saat ini, semua metode investasi bisa dipelajari sendiri dari internet. Atau, berdiskusilah dengan kerabat yang punya pengalaman. Bila perlu, belajar juga dari konsultan atau perencana keuangan. Intinya, luangkan waktu untuk belajar metode dan teknik investasi yang baik dan sesuai kebutuhan.

Prita mengatakan, setiap wanita yang ingin mencoba berinvestasi bisa menggunakan teknik Hapsari (Hanya Perlu Selembar Aja Sehari). Ia mencontohkan, seseorang hanya perlu mengeluarkan dana sebesar Rp 300.000 sebulan untuk investasi di reksa dana saham. Bila estimasi imbal hasil 20 persen setahun, seseorang bisa mendapat setidaknya Rp 4,32 juta dalam satu tahun.

Setelah memutuskan untuk mencoba investasi, hal yang perlu dimiliki adalah komitmen. Sebab, komitmen dan kedisiplinan adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita. Dengan konsistensi dan komitmen, niscaya perencanaan kebutuhan masa depan bisa terpenuhi.

Sumber: Smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com