Advertorial

“Warren Buffet”-nya Indonesia Bertemu Warren Buffet Asli

Kompas.com - 29/06/2017, 14:17 WIB

Lo Kheng Hong adalah Investor individu asal Indonesia ini sudah banyak menuai kesuksesan. Berbagai manuver cerdasnya membuat ia mendapat julukan sebagai Warren Buffet asal Indonesia.

Lo sendiri mengaku bahwa Warret Buffet adalah tokoh panutannya dalam investasi. Lo bahkan sudah melahap habis buku investasi dari Buffet.

Akhir pekan lalu, Lo pun akhirnya bisa bertemu CEO Berkshire secara langsung dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Berkshire Inc di Amerika Serikat (AS).

Dari pertemuan tersebut Lo mengaku jadi semakin mengagumi Warren. Di usia 87 tahun, Warren masih terlihat sangat sehat. Di saat semua orang sudah pensiun, Warren masih memimpin perusahaan dengan 360 ribu karyawan. Dia juga tidak terlihat lelah menjawab pertanyaan terkait investasi dari jam 19.30 sampai 15.30.

"Ketika saya melihat Warren Buffett bisa seperti itu, saya jadi merasa muda kembali," ujar Lo Kheng Hong yang berusia 58 tahun itu.

Tahun ini, Buffet kembali membuat gebrakan. Meski mengaku tidak mengerti soal teknologi, Warren masuk ke saham Apple Inc. Warren menanamkan setidaknya 6,7 miliar dollar Amerika Serikat pada perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu. Ia tidak takut Apple akan bernasib sama seperti Nokia dan Blackberry.

Tidak hanya itu, Buffet juga masuk ke saham penerbangan Delta Airlines senilai 2,3 miliar dollar Amerika Serikat. Ia juga menanamkan investasi pada Southwest Airlines sebesar 1,75 miliar dollar Amerika Serikat. Padahal, dalam waktu yang sama, saham penerbangan di Amerika Serikat (AS) dalam keadaan babak belur.

Di Indonesia sendiri, Lo Kheng Hong juga pernah menggebrak pasar saham. Saat investor lain menjauhi saham komoditas, khususnya saham yang berafiliasi dengan Keluarga Bakrie, Lo tidak melakukannya. Saat itu, ia membeli saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di harga sekitar Rp 50 per saham.

Lo masuk ke saham BUMI dalam jumlah banyak. Alasannya, cadangan batubara sebanyak tiga miliar ton adalah prospek cerah. Keputusan Lo ini tidak salah. Saham BUMI di sepanjang 2017 berbalik arah.

Saham BUMI kini berada di Rp 300 per saham. Di awal Januari lalu, saham BUMI bahkan sempat menembus Rp 500 per saham. Bayangkan berapa keuntungan Lo dari BUMI?

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com