Advertorial

Di Negara Ini, Lebih dari Setengah Pekerja Tak Ambil Cuti

Kompas.com - 30/06/2017, 14:16 WIB

Perusahaan memberikan jatah cuti tahunan pada karyawan untuk melakukan hal yang ia inginkan. Namun, sebuah hasil survei terbaru di Amerika Serikat (AS) mengungkap fakta menarik.

Lembaga riset Glassdoor menyebut, 54 persen pekerja di AS tak ambil jatah cuti tahunan. US Travel Associations Project Time Off juga melakukan survei serupa dan menemukan hasil yang tidak berbeda jauh.

Menurut hasil survei tersebut seperti dikutip Inc-Asean, 34 persen pekerja khawatir, bila ia cuti dan berlibur, pekerjaan mereka akan tertinggal. Alasan lainnya, 30 persen dari mereka mengaku tidak percaya orang lain di kantor untuk menggantikan tanggung jawabnya.

Kemudian, sebanyak 22 persen menyebutkan alasan dedikasi pada perusahaan. Sedangkan 21 persen responden mengaku tak bisa lepas dari pekerjaan meski sedang mengajukan cuti dan liburan.Namun, apa mereka sebenarnya tidak butuh liburan?

Tentu butuh. Sebanyak 80 persen pekerja mengaku akan mengambil haknya untuk cuti bila memungkinkan. Mereka butuh waktu lebih untuk libur bila atasannya mengizinkan. Center for Economic and Policy Research memang menyebutkan, pekerja kantoran di AS akan tetap dibayar meski mengajukan cuti tahunan.

Namun, hanya 49 persen pekerja yang mendapat hak berupa gaji selama masa cuti. Hampir seperempat pekerja di sana tidak dibayar saat ambil cuti tahunan.

Dari kenyataan itu, alasan ini menjadi wajar mengapa pekerja di AS jarang mengambil cuti. Padahal, jumlah cuti per tahun lebih banyak. Di Prancis, jumlahnya lebih banyak, mencapai 30 hari. Bagaimana? Apa sekarang kamu merasa lebih beruntung tinggal di Indonesia dengan banyak kesempatan libur dan tetap dibayar?

Sumber: smart-money.co 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com