Advertorial

Indonesian Film Festival (IFF) 2017

Kompas.com - 10/07/2017, 15:29 WIB

Indonesian Film Festival (IFF) pada tahun 2017 terus menyajikan budaya film Indonesia yang terbaik di Australia. Dalam merayakan tahun ke-12, kehadiran IFF kerap dihormati dan di hargai di bidang festival film di Australia maupun internasional. Program komprehensif tahun ini menampilkan beragam program seperti: acara talkshow yang dihadiri dua pembuat film, penayangan enam film utama dengan sesi tanya jawab, Kompetisi Film Pendek tahunan yang dihadiri panel juri ternama, pemutaran film gratis di ruang terbuka: IFF Under the Stars, dan Educational Screening yang dilakukan di beberapa sekolah yang juga menyediakan resource kit bagi para guru.

Kesuksesan IFF terlihat dari kenaikan penjualan tiket untuk semua acara dan juga adanya pengunjung yang terdiri dari sosok-sosok penting dalam industri film Australia.

The Australian Centre for the Moving Image (ACMI) telah menampilkan enam film Indonesia bergengsi, termasuk lima rilisan film terbaru, dan satu film retrospektif klasik. Dari tanggal 8 hingga 13 April, IFF menayangkan Emma’, Headshot, Tiga Dara (restorasi 4K 1956), Terpana, Ini Kisah Tiga Dara dan Surat Dari Praha. Rangkaian film ini memiliki genre yang bervariasi mulai dari drama, romansa, hingga aksi – tentu diantaranya ada film favorit yang jadi pilihan pengunjung. Sesuai tema tahun ini; ‘Fragments of Time’, kami dengan bangga menampilkan film komedi musikal klasik tahun 1956 dalam hitam-putih: Tiga Dara, yang di restorasi dalam kualitas 4K, dan juga film Ini Kisah Tiga Dara, yang merupakan pembuatan ulang film Tiga Dara dalam setting modern. Penayangan kedua film ini dimaksudkan untuk meperlihatkan pesatnya perkembangan industri film dan budaya sinematek di Indonesia.

Yang membedakan IFF dengan film festival lainnya adalah sesi tanya-jawab yang kami lakukan setelah tiap penayangan film yang diajukan kepada artis, sutradara, atau produser dari film-film tersebut. Tahun ini kami senang dengan kehadiran Mira Lesmana, Julie Estelle, Yoki Soufyan, Richard Oh, Fahcri Albar dan Tio Pakusadewo untuk mewakili film-film mereka dan ikut serta dalam diskusi dengan film kritik Australia, Peter Krausz, dan juga penonton yang hadir saat penayangan. Dari latar belakang mereka yang berbeda, para bintang tamu mampu memberikan gambaran menyeluruh mengenai industri film di Indonesia.

Respon-respon yang luar biasa positif untuk Indonesian Film Festival tahun ini meyakinkan bahwa kami akan terus menyajikan film-film Indonesia terbaik di Australia. Tujuan IFF adalah untuk berperan sebagai pasar dan juga wadah untuk menambah jaringan koneksi, dimana kehadiran sosok-sosok ahli dan juga kolaborasi sedang dalam proses. Pre-events kami; Under the Stars, Through the Lens, dan 4th Wall, mendapat banyak apresiasi, pujian dan berbagai ulasan positif yang kami usahakan akan kami lampaui lagi tahun depan. Sampai bertemu di Indonesian Film Festival ke-13 bulan April 2018!

Untuk Informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi:

Website               : www.iffaustralia.com

Facebook            : ’Indonesian Film Festival’

Twitter                 : @iffaustralia

Instagram            : @iffaustralia

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com