kabar mpr

Ketua MPR Harap Para Santri Bisa Menjadikan Masa Depan Indonesia Cerah

Kompas.com - 11/07/2017, 10:53 WIB

SUMBAWA, KOMPAS.COM- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan nampak terkesima ketika melihat kemampuan multitalenta para santri di Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela, Sumbawa, NTB pada Senin (10/7/2017) sore.

Kekaguman Zulkifli disebabkan para santri memperoleh beragam pendidikan dari berbagai bidang keilmuan, baik dari segi akademik maupun non-akademik seperti sastra, teater, musik, bela diri, tari hingga olahraga.

"Sungguh menggembirakan Muhammadiyah mengembangkan pesantren bertaraf internasional di Sumbawa. Saya menyaksikan para santri luar biasa. Kita doakan mereka diberi kesehatan dan kekuatan," ujarnya seusai melantik puluhan santri baru.

Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan itu menilai bahwa konsep kurikulum pesantren yang menyeimbangkan nilai-nilai keislaman dan ilmu pengetahuan umum serta modernitas menjadi konsep pembaharu untuk meningkatkan kualitas para santri.

"Sejarah Indonesia merdeka itu karena Pesantren karena santri karena nilai-nilai pendiri negeri ini meletakkan dasar-dasar Pancasila juga karena nilai-nilai ikhlas bukan karena politik jangka pendek atau karena uang," tuturnya

Oleh karena itu ia berharap agar masyarakat mendukung mereka dengan harapan para santri bisa berperan penting dalam menentukan wajah indonesia ke depan menjadi lebih baik serta bisa meluruskan kembali nilai-nilai luhur kebangsaan.

Sementara itu, Din Syamsuddin selaku tokoh Muhammadiyah menjelaskan bahwa pendidikan di pesantren tersebut berlangsung selama 24 jam baik dari pembelajaran formal maupun non-formal. Mereka pun mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab.

"Proses pendidikan juga telah didukung dengan para pendidik yang telah diseleksi ketat. Mereka harus memiliki jiwa pendidik sekaligus pengembang agar anak anak bisa menjadi orang yang beriman, kreatif, inovatif," ungkap Din.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini juga menyatakan bahwa para santri ada yang berasal dari berbagai negara seperti Vietnam, Thailand, Filiphina, Kamboja hingga Russia. Din tidak menutup kemungkinan para santri dari negara lainnya seperti Jepang dan Afrika Selatan juga akan berdatangan ke pesantren tersebut.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com