Advertorial

Strategi Jitu Bangun “Brand Awareness”

Kompas.com - 14/07/2017, 15:25 WIB

Saat melihat logo huruf M warna kuning dengan latar belakang berwarna merah, apa yang ada di benak Anda? Hampir semua orang pasti langsung terpikir sebuah restoran makanan cepat saji asal Amerika Serikat.

Fenomena itu bisa terjadi karena keberhasilan perusahaan dalam membangun brand awareness atau keawasan merek. Hal ini dapat Anda contoh apabila sedang membangun usaha dengan merek sendiri.

Membangun dan memperkenalkan merek bisnis kepada masyarakat mesti dilakukan dengan strategi khusus. Dan tentunya, butuh waktu dan proses untuk mencapai keberhasilan. Lalu, strategi apa yang bisa dilakukan? Berikut beberapa di antaranya.

Fokus pada kisah, bukan fitur produk

Anda dapat membuat cerita menarik yang relevan dengan citra merek Anda. Cerita itu sebaiknya mengandung nilai yang inheren dan emosional bagi konsumen. Dengan demikian, konsumen merasa ada keterikatan secara emosional dengan merek Anda.

Contohnya, misalnya Anda mengiklankan sepatu olahraga. Sebenarnya, konsumen tidak hanya memperhatikan desain, harga, atau warna, tetapi juga “sifat” atau “karakter” sepatu tersebut. Oleh karena itu, Anda bisa memperkenalkan produk tersebut dengan sifat-sifat yang berhubungan dengan konsumen, misalnya aktif, dinamis, trendi, dan multifungsi.

Saat keterikatan emosional antara konsumen dan merek sudah terbangun, merek akan semakin dikenal dan diminati.

Jadi diri sendiri

Saat membangun perusahaan dan produk, usahakan jangan mudah terpengaruh tren dan manuver pesaing. Tujuannya, agar konsumen bisa menilai bahwa produk tersebut memang pemain lama yang punya reputasi baik.

Beri nilai tambah

Pesaing bisnis memang akan selalu ada. Jangan khawatir, justru itu akan menantang Anda untuk berinovasi dengan memberi produk nilai tambah yang tidak diberikan oleh pesaing.

Layanan kepada pelanggan

Meskipun skala bisnis Anda masih kecil, buatlah layanan pelanggan atau customer care. Dengan layanan khusus ini, konsumen akan merasa lebih dihargai dan diperhatikan.

Dikutip dari Smart-money.co, laporan Aberdeen Group menyebut perusahaan yang punya layanan pelanggan atau customer care tumbuh 7,5 persen setiap tahun. Sementara perusahaan yang tidak punya, hanya tumbuh 2,9 persen.

Membuat jalur offline

Jika bisnis Anda bergerak secara online dan telah memiliki pencapaian yang baik, jangan lupakan jalur offline-nya. Artinya, jangan lupakan eksistensi perusahaan Anda di dunia nyata. Untuk itu, teruslah bina hubungan baik dengan kolega dan pemain lain di bisnis sejenis, sehingga keberadaan produk Anda semakin dekat dan nyata di mata konsumen.

Sumber: Smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com