kabar mpr

Ketua MPR: Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Sejak Usia Dini

Kompas.com - 16/07/2017, 21:28 WIB

Usia dini menjadi masa krusial dalam membentuk kepribadian anak. Apa yang dipelajari dan dipahami sejak kecil akan memengaruhi tumbuh kembang serta pola pikir. Oleh karena itu, pendidikan karakter sesungguhnya memiliki andil yang cukup besar dalam proses pendidikan anak-anak di Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sendiri mencanangkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Adapun lima kunci  utama yang terdapat dalam PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Masing-masing kunci memiliki tujuan serta kebijakan yang saat ini mulai diterapkan di sejumlah sekolah di tanah air. Dalam proses ini, tentunya guru dan tenaga pendidikan memiliki peran kunci, khususnya bagi anak usia dini.

"Peran dan kiprah guru dan para pendidik terutama pendidik anak usia dini sangatlah penting dan menentukan.  Saya berkata demikian karena saya juga adalah lulusan pendidikan guru jadi sedikit banyak saya memahami pentingnya kiprah guru," ujar Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam acara Penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2017 di Grage Hotel, Bengkulu pada Jumat (14/7/2017).

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy dan Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mesyah. Menurut Zulkifli, guru dan tenaga pendidik PAUD berperan besar dalam membenamkan nilai-nilai dasar bagi anak-anak pada masa usia emas (golden age).

“Pendidikan karakter pada anak-anak itu penting. Kalau tidak, kita tidak punya nilai-nilai. Kalau nilai-nilai memudar, kita tidak punya karakter,” kata Zulkifli.

Pada masa usia emas, otak anak mengalami perkembangan sangat pesat, sehingga ia mudah menyerap segala sesuatu yang diajarkan, baik itu oleh orangtua di rumah maupun guru di sekolah. Bisa dibilang, secara langsung maupun tidak langsung, pendidikan sejak usia dini mewarnai alam pemikiran dan pola pikir anak bangsa.

Selain itu, di hadapan sekitar 1.400 undangan yang terdiri dari guru dan tenaga pendidikan dari seluruh Indonesia, Zulkifli juga menyampaikan bahwa pendidikan seharusnya menghasilkan efisiensi dan produktivitas. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tiada henti.

“(Pendidikan) Penting sekali karena kita menghadapi perkembangan dunia teknologi yang begitu hebat. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus mengarah ke sana. Jika tidak, (kita) akan tertinggal dan kalah bersaing,” ungkap pria yang akrab disapa Zul tersebut.

Baginya, pendidikan yang efisien dan produktif akan mendulang banyak manfaat bagi masyarakat. Dengan begitu, Indonesia pun bisa menjadi negara yang maju dan cerdas. Sebab, terbentuknya manusia berkualitas yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa bermula dari pendidikan dan pembentukan karakter yang baik. (PSP)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com