Laba Solid dengan Lingkungan Bisnis Ramah Lingkungan

Ada banyak cara untuk menjaga kestabilan laba perusahaan, salah satunya dengan menjaga efisiensi operasi perusahaan. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mencanangkan prinsip Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) sejak 2005 lalu.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pun berkomitmen menerapkan prinsip tersebut demi menjaga laba agar tetap solid. Prinsip tersebut mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dalam keseharian operasional bank.

Direktur BCA Rudy Susanto mengungkap, BCA mewujudkan komitmen keuangan berkelanjutan tersebut dengan meningkatkan porsi pembiayaan di sejumlah sektor, termasuk produk ramah lingkungan, konservasi energi, dan pertanian organik.

“Sehubungan keuangan berkelanjutan, total komitmen BCA per 31 Mei 2017 sudah mencapai Rp8,25 triliun," kata Rudy seperti diwartakan Bisnis Indonesia.

Dia menambahkan, adaptasi pada prinsip keuangan berkelanjutan ini bermanfaat bagi bisnis untuk jangka panjang.

“Kami memasukkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dalam pembuatan proposal kredit dan melakukan analisi credit risk rating untuk menentukan kelayakan kredit debitur. Pendanaan kredit juga kami prioritaskan untuk mengembangkan produk dan layanan ramah lingkungan sesuai standar internasional,“ ujarnya.

Tak hanya pengembangan bisnis ramah lingkungan, BCA juga mendorong seluruh karyawan dan manajemen menerapkan prinsip Reuse, Reduce, dan Recycle dalam aktivitas operasional sehari-hari.

Sejumlah inisiatif rutin seperti mematikan lampu dan monitor komputer di jam istirahat, menggunakan botol minuman sendiri saat rapat, serta membudayakan cetak dua sisi untuk segala macam dokumen.

“Lingkungan dan iklim yang sehat mampu mendorong laba yang solid dan berkelanjutan. Karenanya, BCA menerapkan prinsip Reuse, Reduce, dan Recycle sebagai budaya yang mengakar. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kami pada gerakan nasional Go Green,” tutup Rudy.

Sumber : Website BCA Prioritas