0
Kilas

Habiskan Akhir Pekan di Banyuwangi, Tingkat Hunian Hotel Melonjak

Kompas.com - 22/07/2017, 20:54 WIB

 

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tingkat hunian hotel di Banyuwangi akhir pekan ini melonjak tinggi. Wisatawan nusantara dan mancanegara memenuhi Banyuwangi untuk mengikuti festival anak dan Banyuwangi Ijen Green Run 2017. Selain itu, berbagai instansi pemerintah menggunakan hotel di Banyuwangi untuk menggelar rapat kerja.

 

Bahkan, rombongan Komisi Pendidikan dan Pariwisata DPR RI yang tengah kunjungan kerja ke Banyuwangi tak kebagian hotel. Komisi X DPR RI berkunjung ke Banyuwangi untuk membahas persoalan pariwisata. Namun, kunjungan yang dijadwalkan selama dua hari ini harus dipercepat karena tak ada kamar hotel tersisa di bumi blambangan.

 

Dua hotel bintang tiga dan bintang empat yang ada di Banyuwangi, semua sudah terisi penuh. Ridwan Hisjam ketua rombongan Komisi X DPR RI menjelaskan bahwa timnya sebenarnya ingin menginap di Banyuwangi. Namun urung karena rombongan ini tak mendapat hotel untuk menginap.

 

Sebagian dari rombongan langsung kembali ke Jakarta pada siang harinya. Hanya Ridwan yang tinggal di Banyuwangi untuk mengunjungi sejumlah objek wisata.

 

"Saat EO (event organizer) kami mencoba mencari hotel yang sesuai dengan peraturan protokoler, ternyata semuanya sudah penuh. Ada rombongan dari Kemenristekdikti berjumlah 400 orang yang sedang melakukan pelatihan di sini. Ada juga rombongan dari Telkom. Besok bahkan akan ada Ketua Mahkamah Agung berkunjung ke Banyuwangi. Saya cukup terkejut," ujar Ridwan usai bertemu Bupati Banyuwangi, Sabtu (22/7/2017).

 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengakui bahwa kunjungan ke Banyuwangi meningkat beberapa waktu belakangan. Selain sebagai destinasi wisata, Banyuwangi juga menjadi tujuan favorit penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Berbagai instansi pemerintah maupun swasta di Indonesia mulai melirik Banyuwangi.

 

Menurut Anas, orang tertarik menyelenggarakan MICE di wilayahnya karena Banyuwangi memiliki infrastruktur pariwisata yang layak serta wisata alam yang menarik. Dalam sepekan, ribuan orang tercatat berkunjung ke Banyuwangi.

 

Tujuan kunjungan ke Banyuwangi pun beragam. Selasa (18/7/2017) lalu, rombongan Pemerintah Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi yang berjumlah 435 orang datang untuk menimba ilmu dari Banyuwangi.

 

Baca juga: Kabupaten Merangin Belajar Kelola Daerah dari Banyuwangi

 

"Kami memang sedang serius menggarap MICE karena peluangnya terbuka cukup lebar. Selain itu kami mendapat saran langsung dari Menteri Pariwisata Pak Arief Yahya. Pariwisata tidak hanya tentang kunjungan untuk hiburan," kata Anas.

 

Ridwan Hisjam mengapresiasi kinerja Pemerintah Banyuwangi di bidang pariwisata. Tingginya okupansi hotel di Banyuwangi merupakan indikator keberhasilan dalam mengelola sektor pariwisata.

 

"Saya justru melihat okupansi hotel yang tinggi ini, yang bahkan membuat kami tidak mendapat kamar, sebagai sebuah indikator keberhasilan, bukan sebuah kegagalan. Karena hal itu menunjukkan minat masyarakat datang ke Banyuwangi amat tinggi," kata Ridwan.

 

Ia menyarankan Anas untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisata. Infrastruktur yang memadai juga dibutuhkan selain promosi. Apalagi, jumlah kunjungan wisata diperkirakan terus meningkat dari tahun ke tahun.

 

"Kebutuhan seperti hotel harus mulai dipikirkan. Untuk mengantisipasi semakin membludaknya jumlah kunjungan. Kebutuhan ini sudah mendesak," ungkap Ridwan.

Aktivitas pramugari maskapai Garuda Indonesia saat  penerbangan bertajuk Kartini Flight di perjalanan menuju Bandara Minangkabau Padang, Sumatra Barat, Jumat (21/4/2017). Garuda Indonesia gelar Kartini Flight dalam rangka menyambut hari Kartini, seluruh petugas penerbangan dari Pilot, Pramugari hingga teknisi adalah perempuan.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Aktivitas pramugari maskapai Garuda Indonesia saat penerbangan bertajuk Kartini Flight di perjalanan menuju Bandara Minangkabau Padang, Sumatra Barat, Jumat (21/4/2017). Garuda Indonesia gelar Kartini Flight dalam rangka menyambut hari Kartini, seluruh petugas penerbangan dari Pilot, Pramugari hingga teknisi adalah perempuan.

 

Melonjaknya kunjungan wisata ke Banyuwangi ditanggapi secara positif. Bahkan, rute penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi rencananya ditambah menjadi dua kali sehari. Selain itu, maskapai Garuda Indonesia telah berencana membuka penerbangan langsung Jakarta - Banyuwangi. Semakin banyak penerbangan, maka jumlah orang yang datang ke Banyuwangi pun semakin banyak.

 

Sejak 19 hingga 23 Juli, Banyuwangi menggelar tiga festival. Di antaranya Festival Memengan (permainan) tradisional dan konser musik anak. Pada hari Minggu (23/7/2017), Banyuwangi Ijen Green Run 2017 siap digelar. Sekitar 500 peserta telah mendaftarkan diri dalam trail run yang akan menempuh rute di sekitar pegunungan Ijen tersebut. (KONTRIBUTOR BANYUWANGI/ FIRMAN ARIF)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau