Advertorial

Morris Chang Buktikan Usia Bukan Penghalang untuk Sukses

Kompas.com - 28/07/2017, 17:00 WIB

Anda sedang merasa gagal karena belum memperoleh kesuksesan atau mewujudkan bisnis impian sementara usia semakin bertambah? Coba tengok kisah hidup pengusaha yang satu ini. Morris Chang, pebisnis asal Taiwan yang baru saja masuk daftar 50 orang terkaya versi Forbes Asia.

Morris Chang, masuk ke dalam daftar tersebut pada usia yang cukup senja yaitu 85 tahun. Kekayaannya saat ini mencapai 930 juta dollar AS. Sebagian besar didapat dari perusahaan yang ia rintis yaitu Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC).

Kesuksesan yang diraihnya lewat TSMC tersebut juga sempat mengantar Chang menjadi Tokoh Katalis versi Forbes di tahun 2001 dan predikat Businessman of The Year 2012. Pria yang lahir di Tiongkok tersebut bahkan disebut oleh New York Times sebagai Silicon Godfather karena menjadi tokoh dibalik perkembangan industri semikonduktor Taiwan.

Jika menilik perjalanan hidup dan kariernya, Anda akan mengerti bahwa Morris Chang tidak mendapatkan kesuksesan dengan cara mudah. Ia tidak mewarisi bisnis atau harta  dari orang tuanya melainkan merintis sendiri segala sesuatu yang dimilikinya saat ini.

Morris Chang lahir di Tiongkok dan pada saat perang saudara pecah ia bermigrasi ke Hong Kong. Kemudian Chang dengan segala upayanya berhasil memperoleh kesempatan mengenyam pendidikan di Amerika Serikat.

Ia meraih gelar sarjana dan master dari Massachusetts Institute of Technology pada 1952 dan 1953. Kemudian memperoleh kewarganegaraan Amerika Serikat. Morris Chang kemudian memulai kariernya di Sylvinia Semiconductor dan Texas Instruments pada 1958.

Tiga tahun kemudian, ia mendapat kesempatan kembali melanjutkan pendidikan di bidang elektronik dan mendapat gelar Ph.D dari Stanford University. Pada 1985, ia migrasi ke Taiwan. Ia menjabat sebagai kepala di Industrial Technology Research Institute (ITRI). Dua tahun kemudian, ia mendirikan TSMC.

"Masa-masa itu adalah sebuah tantangan baru," kata Chang.

Chang kemudian tercatat dalam sejarah sebagai seseorang yang melakukan resolusi di bisnis semikonduktor dan elektronik. Sebelum 1980-an, banyak pemasok chip untuk segala hal menghabiskan banyak uang untuk membangun pabrik.

Alhasil, Chang mengembangkan layanan pabrik khusus (foundry) bagi perusahaan yang ingin membuat chip untuk segala hal dengan sistem outsourcing. Secara biaya, langkah ini jauh lebih hemat. Di bawah Chang, TSMC berkembang. Dia menjual saham perusahaannya di Taiwan pada 1994. Setelah itu, TSMC menjadi perusahaan pertama yang sahamnya melantai di New York Stock Exchange pada 1997.

Bersambung ke bagian kedua.

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com