Advertorial

Melalui Buku, Wujudkan Mimpi Anak-anak Indonesia di Masa Depan

Kompas.com - 31/07/2017, 11:30 WIB

Sebagai makhluk sosial yang tak bisa tanpa orang lain, manusia membutuhkan berbagai interaksi dan bantuan dari sesama. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk berbagi dan saling memberi.

Cara berbagi pun ada banyak macamnya. Salah satunya adalah berbagi pengetahuan yang dapat bermanfaat jangka panjang. Untuk berbagi pengetahuan tersebut, paling mudah adalah dengan bentuk buku.

Benar sekali, melalui buku, seseorang akan bertambah wawasan dan pengetahuan. Dengan buku juga, seorang anak dapat terinspirasi membangun mimpi dan cita-cita untuk masa depannya.

Berdasarkan studi Most Littered Nation In the World yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca tersebut, yakni sulitnya akses mendapatkan buku dan harga buku yang mahal. Selain itu, belum meratanya distribusi buku bacaan ke pelosok daerah menjadi penyebab anak-anak tidak memiliki kesempatan membaca yang berpengaruh terhadap rendahnya minat baca. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa perpustakaan daerah kerap kekurangan stok buku.

Salah satu contoh kondisi tersebut bisa ditemui di Makassar, Sulawesi Selatan. Murid sekolah dasar di sana memiliki minat baca cukup tinggi, tetapi keterbatasan stok buku membuat anak-anak sulit memenuhi kegemaran membaca. Kondisi finansial yang tak memadai juga membuat anak-anak tak bisa memeroleh buku bacaan.

"Mayoritas siswa SD Inpres Gontang Kecamatan Tamalate, Makassar berasal dari keluarga kurang mampu.  Sekitar 50 persen lebih orang tua siswa cuma berprofesi buruh harian, sehingga sulit memenuhi kebutuhan anak akan buku bacaan," ujar Kepala SD Inpres Gontang Kecamatan Tamalate, Makassar, Abdul Gani.

Tak hanya di Makassar, masih banyak daerah di Indonesia yang mengalami keadaan serupa. Anak-anak di daerah-daerah tersebut kesulitan mendapatkan buku bacaan dan juga buku pelajaran.

Melihat kondisi tersebut, PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) terdorong menyelenggarakan gerakan #BukuUntukIndonesia. BCA menggugah kesadaran masyarakat untuk peduli dan berbagi kepada sesama, yaitu dengan berdonasi minimal Rp 100 ribu. Nominal tersebut akan dikonversi menjadi buku bacaan yang akan diberikan kepada anak-anak di sejumlah wilayah di Indonesia.

Gerakan #BukuUntukIndonesia mendapat respons positif dari Abdul Gani. Donasi buku diyakini mampu meningkatkan minat baca para siswa. Abdul optimistis, melalui donasi buku akan meningkatkan kualitas penerus bangsa pada masa mendatang, yakni menjadi generasi cerdas dan berwawasan luas.

"Donasi buku ini merupakan salah satu bantuan yang baik untuk membangun bangsa. Donasi buku akan membantu meningkatkan minat baca anak-anak," kata Abdul.

Pada tahap pertama ini, bank swasta terbesar di Indonesia itu akan membagikan buku kepada 104 sekolah penerima donasi di 60 titik di Indonesia. Salah satunya di SD Inpres Gontang Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (22/7/2017).

-- -

Terlihat raut bahagia dari wajah guru dan murid SD Inpres Gontang. Tak hanya mendapatkan buku, mereka juga senang melihat kehadiran Duta Baca Indonesia periode 2011-2015, Andy F Noya.

Presenter program acara Kick Andy itu memberikan suntikan semangat kepada para siswa untuk lebih rajin membaca melalui pengalaman sukses hidupnya yang diraih melalui membaca. Menurutnya, membaca menjadi salah satu cara untuk meraih cita-cita.

"Di sini kita melihat bahwa buku menjadi jalan untuk membuat anak-anak punya mimpi yang kemudian diwujudkan," kata Andy.

Kebahagiaan tak hanya dirasakan oleh guru dan murid SD Inpres Gontang Kecamatan Tamalate, Makassar. Pada Minggu, (23/7/2017), BCA menyelenggarakan Fun Walk BCA Makassar. Acara itu merupakan seremoni penyaluran donasi di 11 sekolah di Makassar.

Meski inti acara adalah penyerahan bantuan, menariknya konsep seremoni dikemas menarik. Acara yang digelar di Lapangan Karebosi itu, penyumbang dan penerima donasi berkumpul bersama merasakan kebahagiaan.

Acara yang dimulai dengan jalan sehat mengitari kawasan Karebosi, Makassar. Setelah itu, masyarakat yang mengikuti acara senam bersama. Tua muda terlihat semangat dan bahagia mengikuti rangkaian acara penyerahan donasi bukti gerakan berbagi #BukuUntukIndonesia.

Turut hadir dalam acara itu beberapa tamu penting, yakni Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Kepala Kantor Wilayah IV BCA Frengky Chandra Kusuma, Kepala BCA KCU Makassar Widy Tarmizi, dan Kepala BCA KCU Panakukkang Anggraeni Tedjokusumo.

Menyaksikan meriahnya acara yang digelar, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi BCA. Menurutnya, kegiatan Fun Walk BCA menjadi bukti bahwa bank swasta terbesar di Indonesia itu berkontribusi terhadap masyarakat.

"Sebagai kepala daerah di Sulsel melihat kegiatan yang dilakukan oleh BCA dalam merayakan hari ulang tahun tidak meninggalkan rakyat, bersama-sama. Seperti jalan sehat, itu tandanya bank ini merasa rakyat adalah unsur penting dalam negara ini," kata Syahrul.

Pada usia ke-60, BCA menunjukkan keseriusan meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa melalui membaca. BCA meyakini, melalui membaca, pengetahuan, dan wawasan anak bangsa akan semakin lebih baik.

"Dengan harapan dapat berkontribusi meningkatkan minat baca di berbagai pelosok di Indonesia yang penting dalam menciptakan generasi muda yang cerdas, berkualitas, dan berakhlak mulia,” kata Kepala Kantor Wilayah IV BCA Frengky Chandra Kusuma.

Diharapkan, dengan gerakan berbagi #BukuUntukIndonesia ini menjadi solusi keterbatasan anak-anak memperoleh buku. Tak hanya dari segi biaya, akses untuk mendapatkan buku juga menjadi kendala anak-anak memperoleh buku yang layak.

Anda di mana pun berada juga bisa ikut serta dalam gerakan #BukuUntukIndonesia. Caranya, kunjungi tautan www.BukuUntukIndonesia.com. Klik tombol "berbagi." Kemudian, Anda akan diarahkan ke laman Blibli.com untuk memilih paket berbagi yang diinginkan. Dengan berbagi minimal Rp 100 ribu Anda sudah berpartisipasi untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang lebih baik. (Adv) 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com