Advertorial

Perhatikan Hal-hal Berikut Saat Mengisi Aplikasi Asuransi Jiwa

Kompas.com - 04/08/2017, 15:00 WIB

Asuransi jiwa adalah salah satu jenis asuransi wajib Anda miliki. Asuransi jiwa dapat membantu Anda untuk mengantisipasi kerugian akibar situasi yang tak terduga. Sebelum menentukan pilihan produk asuransi, kamu harus benar-benar jeli memilihnya.

Saat memilih asuransi besar premi, klaim, dan jumlah rumah sakit rekanan adalah beberapa hal yang wajib diperhatikan. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan beberapa hal ketika mengisi formulir aplikasi asuransi jiwa (SPAJ). Salah mengisi bisa berakibat fatal.

Kesalahan fatal apa yang sering dilakukan nasabah asuransi jiwa saat mengisi formulir? Simak berikut.

Tidak mengisi kolom penerima benefit

Sebenarnya, hal ini tidak mungkin terjadi meski tak mustahil terjadi juga. Dalam asuransi jiwa, kolom ini sama dengan surat wasiat. Bila Anda salah mengisi kolom ini, uang pertanggungan asuransi milik Anda akan diberikan pada ahli waris keluarga yang ditentukan secara hukum. Akibatnya, uang tersebut bisa jatuh ke tangan orang yang sebenarnya tidak diinginkan.

Tidak menempatkan penerima benefit cadangan

Hanya menempatkan satu nama penerima benefit sebenarnya hampir sama dengan tidak menaruh nama siapapun. Mengapa? Misalnya, kamu menuliskan nama suami atau istri. Jika pada suatu hari, kamu dan pasangan mengalami hal tak terduga yang berisiko kematian siapa yang akan menerima uang tersebut?

Tidak menempatkan nama secara spesifik

Kamu juga dilarang menuliskan 'istri saya' saja, atau 'anak' sebagai penerima benefit uang pertanggungan. Perusahaan asuransi butuh informasi secara jelas, rinci dan spesifik tentang siapa ahli waris yang dituju.

Dalam banyak kasus, bila kamu tak memiliki hubungan kepentingan asuransi (insurable interest), kamu tidak bisa mengalihkannya pada orang lain tanpa hubungan yang jelas.

Menggampangkan proses pengisian formulir

Banyak orang cenderung menggampangkan proses mengisi kolom penerima benefit kematian. Misalnya hanya menyebut ‘anak’ tanpa spesifik menyebutkan nama. Bagaimana jika Anda memiliki dua anak? Anda harus lebih jelas menulis penerima benefit.

Anak belum cakap hukum

Bila umur anak belum dewasa secara hukum, Anda harus menentukan walinya. Sudahkah Anda menunjuk wali untuk anak? Sebaiknya, Anda tidak menggunakan nama pasangan sebagai wali. Alasannya, bisa saja Anda dan pasangan mengalami hal-hal di luar prediksi.

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com