Advertorial

Baru Menikah? Baca Panduan Mengelola Keuangan Ini

Kompas.com - 04/08/2017, 17:00 WIB

Anda yang baru saja menikah pasti akan merasakan hal ini. Kehidupan rasanya berubah drastis. Jika dulu Anda bisa fokus mengurus kepentingan pribadi, setelah menikah kepentingan bersama dengan pasangan akan menjadi prioritas.

Satu hal lagi yang berbeda adalah soal perencanaan dan pengelolaan keuangan. Anda tidak lagi sendirian sehingga tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Selain itu jika Anda salah mengatur dari awal risikonya akan terasa di masa depan ketika anggota keluarga kecil Anda sudah bertambah dengan kehadiran buah hati.

Tidak perlu bingung, berikut panduan pengelolaan keuangan bagi pasangan baru menikah yang mungkin dapat membantu.

Diskusi soal tujuan keuangan

Langkah pertama, petakan masa depan keuangan bersama pasangan dengan diskusi tujuan keuangan. Mulai dengan membuat daftar sasaran jangka pendek seperti melunasi utang biaya pernikahan, beli mobil baru, liburan, dan lain-lain.  Kemudian, tentukan sasaran jangka panjang seperti memiliki anak, pendidikan anak, dan masa pensiun. Tentukan tujuan mana paling penting dan buat skala prioritasnya.
Siapkan anggaran

Setelahnya, Anda harus menyiapkan anggaran yang mencantumkan semua pendapatan dan pengeluaran selama jangka waktu tertentu. Misal, setiap bulan atau setiap tahun. Anda atau pasangan akan bertanggung jawab mengelola anggaran dan mencatat pengeluaran.

Jika memutuskan untuk sama-sama terlibat, pastikan Anda membuat sistem pencatatan yang sama-sama diketahui kedua pihak. Ingat, simpan catatan dalam sistem pengarsipan bersama sehingga mudah menemukan dokumen penting.

Mulai dengan mencantumkan sumber penghasilan seperti gaji dan upah, bunga, atau dividen. Kemudian, tulis pengeluaran yang terjadi dengan cek mutasi atau rekam jejak di kartu kredit.

Lebih baik rekening terpisah atau gabungan?

Memilih rekening gabungan punya kelebihan untuk memudahkan pencatatan dan menurunkan biaya perawatan. Namun, kadang lebih sulit melacak besar uang dalam rekening gabungan ketika dua individu punya akses. Bila itu yang terjadi, kamu harus memastikan kedua belah pihak saling memberi tahu tiap kali menulis menarik dana.

Asuransi

Jika Anda dan pasangan punya cakupan asuransi kesehatan yang terpisah, lakukan analisis biaya atau manfaat dari tiap rencana. Demikian, Anda bisa menentukan apakah harus memisahkan cakupan kesehatan atau tidak.

Anda juga bisa menanyakan pada perusahaan asuransi terkait tarif satu rencana keluarga dengan biaya dua rencana tunggal. Cek juga cakupan asuransi mobil. Jika asuransi Anda dan pasangan terpisah, pertimbangkan untuk menggabungkan polis asuransinya. Banyak perusahaan asuransi akan memberi diskon bila kamu melakukannya.

Keuangan adalah topik yang sensitif. Oleh karena itu cobalah untuk pandai-pandai berkomunikasi dengan pasangan soal ini. Selain itu Anda dan pasangan juga harus sama-sama punya prinsip hati-hati untuk membuat perencanaannya.

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com