Advertorial

Inovasi Jadi Kunci Perang Raksasa Teknologi Dunia

Kompas.com - 08/08/2017, 17:00 WIB

Kalau dulu miliarder adalah orang-orang yang berkecimpung di industri energi, sekarang miliarder kebanyakan dipegang oleh orang-orang yang berkecimpung di perusahaan berbasis teknologi. Memang beberapa dekade terakhir perusahaan yang berbasis teknologi menjadi perusahaan paling gencar melakukan inovasi dan ekspansi serta penghasil laba yang besar.

Terbukti, banyak miliarder masuk daftar terkaya Forbes. Dalam beberapa tahun terakhir, posisi Bill Gates sebagai pendiri perusahaan teknologi Microsoft tak terkalahkan sebagai orang terkaya di dunia. Tidak heran bila sekarang banyak pihak berusaha mencoba peruntungan di sektor bisnis ini.

Salah satunya adalah Jack Ma. melalui e-dagang Alibaba, miliarder asal China itu terus menyebar dana ke seluruh dunia demi mengokohkan niatnya untuk menjadi perusahaan berskala dunia. Saat ini, Alibaba bahkan sudah mengembangkan toko tanpa penjaga.

Kemudian Amazon juga dikabarkan gencar melakukan ekspansi ke bisnis alat kesehatan. Para investor besar yang sudah masuk lebih dahulu pun dikabarkan mulai khawatir bila pangsa pasarnya tergerus.

Tak hanya itu saja, perusahaan asal Malaysia, Grab, juga menjadi sorotan. Grab mengucurkan dana sampai 2 miliar dollar Amerika Serikat (Rp 3 triliun) untuk mengembangkan bisnis. Didi Chuxing (Tiongkok) dan SoftBank Group (Jepang) adalah dua investor yang siap berinvestasi.

Suntikan dana tersebut membuat GrabPay siap menjadi uang elektronik terbesar di Asia Tenggara. Ekspansi-ekspansi tersebut membuat Alphabet, induk usaha Google, tak mau tinggal diam.

Seperti dilansir CNBC, Alphabet kabarnya akan masuk ke bisnis kesehatan dengan mengakuisisi perusahaan rintisan Grail seharga 1 juta dollar Amerika Serikat. Targetnya, Grail akan menjadi klinik terbesar di dalam sejarah.

Saat ini, mereka masih menyesuaikan penemuan dan inovasi dengan regulasi yang ada. Mereka juga masih mencari beberapa resolusi terkait DNA tumor di dalam darah yang sering kali terlewatkan.

Bila penemuan ini berhasil, mereka akan mendeteksi sel kanker dari awal. Demikian, penyakit kanker bisa lebih mudah mendapat penanganan.

Luar biasa, bukan?

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com