Advertorial

Presiden Jokowi Buka Simposium Internasional Asosiasi MK se-Asia

Kompas.com - 09/08/2017, 11:08 WIB

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuka Simposium Internasional Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Institusi Sejenis se-Asia (AACC), Rabu (9/8/2017), di Auditorium Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah.

Simposium internasional itu dihadiri delegasi dari 13 negara anggota AACC serta perwakilan 7 negara sahabat dari Asia, Eropa, dan Afrika.

Selain itu, turut hadir lebih dari 190 peserta dalam negeri yang terdiri dari anggota Komisi III DPR, para pejabat kementerian dan lembaga, praktisi hukum, serta akademisi dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.

Sebelum acara pembukaan digelar, ketua delegasi dari 13 negara anggota AACC mengikuti acara kirab menggunakan kereta kencana.

Adapun penyelenggaraan Simposium Internasional AACC ini merupakan kegiatan puncak untuk menutup masa kepemimpinan Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia sebagai Presiden AACC 2014-2017 sekaligus memperingati HUT MK ke-14.

Simposium internasional yang mengusung tema “Mahkamah Konstitusi sebagai Penjaga Ideologi dan Demokrasi dalam Masyarakat Majemuk” ini akan berlangsung hingga Kamis (10/8/2017) dan terbagi dalam tiga sesi.

Sesi pertama mengusung subtema “Mahkamah Konstitusi dan Ideologi Negara” yang menghadirkan lima pembicara dari Armenia, Indonesia, Mongolia, Turki, dan Uzbekistan.

Sementara sesi kedua akan membahas subtema “Mahkamah Konstitusi dan Prinsip-Prinsip Demokrasi” dengan pembicara dari Azerbaijan, Kazakhstan, Korea Selatan, Thailand, Rumania, dan Timor Leste.

Adapun pada sesi ketiga, pembicara dari Afghanistan, Benin, Kamboja, Kyrgyzstan, Malaysia, dan Myanmar akan membahas subtema “Peran Mahkamah Konstitusi dalam Masyarakat Plural".

Sebelum pembukaan simposium internasional itu, delegasi dari 13 negara anggota AACC telah mengadakan serangkaian pertemuan, baik oleh Sekretaris Jenderal AACC dalam forum Meeting of Secretary Generals maupun bagi para Ketua MK AACC dalam forum Board of Members Meeting (BoMM).

Sejumlah isu penting mengenai kelembagaan AACC telah dihasilkan dalam pertemuan-pertemuan tersebut, antara lain terkait penguatan Sekretariat Tetap AACC serta penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara AACC dan Asosiasi MK se-Afrika (CCJA).

Selain itu, BoMM juga telah memutuskan bahwa Malaysia akan melanjutkan kepemimpinan sebagai Presiden AACC untuk periode berikutnya. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com