Advertorial

Cara BCA Syariah Mencetak SDM Berkualitas

Kompas.com - 11/08/2017, 17:00 WIB

Sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni adalah faktor pentung yang dapat membuat perusahaan bisa berkembang pesat. Bila SDM tidak mumpuni, mereka bahkan bisa menjadi hambatan berkembangnya perusahaan.

Contohnya pada industri perbankan syariah Indonesia. Meski memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, para pemain di perbankan syariah Indonesia masih menghadapi tantangan kurangnya SDM yang mumpuni. Ini juga yang membuat kenapa perkembangan perbankan syariah di Indonesia jalan di tempat.

“Di Indonesia, menemukan SDM perbankan syariah yang mumpuni memang menjadi tantangan tersendiri. Karena itu,  BCA Syariah terus membangun dan mengembangkan SDM yang ada,” kata Direktur BCA Syariah Houda Muljanti.

Diakui Houda, ini sudah dilakukan dari dari proses rekrutmen. Pihaknya cenderung memilih calon karyawan yang memiliki persamaan visi dan misi.

“Kami yakin jika calon karyawan telah memiliki kesamaan visi dan misi, kerja menjadi lebih enak dan nyaman," katanya di Paparan Kinerja semester satu BCA Syariah beberapa waktu lalu.

Bagi Houda, perbankan syariah paling tertantang untuk mendapat SDM di bidang penyaluran pembiayaan serta pengembangan produk syariah. Sebab selain penyaluran pembiayaan serta pengembangan produk syariah di samping harus sesuai regulasi dari pemerintah, juga harus sesuai fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Selain itu edukasi bagi masyarakat mengenai keuangan syariah pun tidak boleh berhenti.

“Kami ikut serta secara aktif melakukan edukasi pada masyarakat mengenai perbankan syariah, salah satunya melalui program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama para pelaku perbankan syariah lainnya yaitu iB Vaganza,” katanya.

Melalui program rutin di sejumlah daerah itu, Houda selalu menyelipkan pemahaman soal perbankan syariah pada masyarakat.

"Kami juga ikut serta dalam forum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) untuk mengembangkan program studi perbankan syariah," sebut Houda.

Hal ini agar lulusan perguruan tinggi sudah siap pakai di dunia perbankan syariah. Ke depan, Houda mengatakan, pihaknya akan berkomitmen membagi ilmu penerapan perbankan syariah di dunia perguruan tinggi.

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com