Kilas

Hendrar Prihadi Turun Tangan Punguti Sampah Warga

Kompas.com - 12/08/2017, 19:03 WIB

KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, tampak sibuk memunguti satu per satu sampah gelas plastik dan kardus makanan yang berceceran di depan kantornya pada Sabtu (11/8/2017).

Dua orang petugas Satpol PP membantunya memasukan sampah-sampah tersebut ke sebuah tempat sampah yang terletak tidak jauh dari serakan sampah.

Halaman Balaikota Semarang saat itu baru saja menjadi tempat penyelenggaraan pembukaan rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-72.

Ribuan warga Kota Semarang berpartisipasi merayakan kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan yang diikuti warga antara lain jalan sehat dan pertandingan futsal. Acara dimulai sejak jam 07.00 hingga usai.

Panitia kegiatan menyediakan makanan dan minuman untuk warga yang berlomba. Tak lupa, pantia menyediakan tempat sampah. Namun, ternyata tak semua sampah terkumpul di tempat sampah. Halaman Balaikota Semarang pun tampak kotor karena sampah.

Aaat hendak memasuki kantornya, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tergerak melihat banyaknya sampah. Ia pun memanggil dua orang petugas Satpol PP untuk membantu membersihkan sampah.

Melalui akun instagram pribadinya @HendrarPrihadi, Hendi mengungkapkan keprihatinannya. “Padahal ada tempat sampahnya – sesuai itu kah ?” tulis Wali Kota yang membawa Kota Semarang meraih Adipura 6 kali berturut-turut tersebut.

Pada postingan video yang diunggah, Hendi memperlihatkan sampah berceceran di depan kantornya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau