Advertorial

Ini ‘Senjata’ untuk Finish Strong di Bali Marathon

Kompas.com - 15/08/2017, 16:31 WIB

Hampir mustahil jika ujug-ujug Anda mampu menaklukkan lintasan maraton sepanjang 42.195 meter tanpa persiapan yang matang. Dikutip dari strengthrunning.com, pelatih lari dari Oregon Amerika Serikat Jason Fitzgerald mengatakan kunci sukses dalam lomba lari maraton bagi pemula terletak pada daya tahan tubuh, persiapan, dan gear yang tepat.

Untuk finish strong dan tentunya memorable di Bali Marathon yang tinggal beberapa pekan lagi, Jason Fitzgerald punya beberapa catatan khusus:

Gunakan ‘senjata’ mumpuni

Meraih sukses di lomba maraton bukan perkara lari belaka. Pelari pemula wajib menuntaskan berbagai persiapan sebelum lomba, termasuk mempersiapkan ‘senjata’ untuk menaklukkan lintasan 42.195 meter. Di antaranya:

  • Bagian Bawah: Sepatu, kaus kaki, dan calf sleeve

Benar sepatu memegang peranan penting saat berlari. Teknologi pada sepatu mengurangi impact pada tubuh saat berlari dan bisa membuat Anda berlari semakin kencang.

Namun jangan lupa peranan kaus kaki. Kaus kaki yang cepat kering akan mengurangi risiko Anda terkena blister, dan periksa apakah kaus kaki lari Anda memiliki ventilasi yang cukup, agar kaki Anda lebih adem.

Selain itu cari kaus kaki yang memiliki bagian keras pada lengkung kaki untuk memberikan dukungan pada plantar Anda. Perhatikan juga bentuk kaus kaki, cari yang memiliki bentuk ergonomis untuk masing-masing kaki kiri dan kanan Anda.

Dari kebutuhan itu, Anda bisa mencoba: Racing Socks Ultralight dari Compressport yang memiliki semua teknologi tersebut.

Lalu, untuk menjaga serta mengurangi getaran pada saat berlari, pada bagian betis sebaiknya dibungkus dengan calf sleeve. Sekali lagi, perangkat ini bukan sekedar aksesori pemanis saat berlari. Carilah yang memberikan derajat kompresi paling optimal, seperti Calf Sleeve dari Compressport.

  • Bagian Tengah: Celana

Tidak ada masalah bila Anda terbiasa menggunakan celana pendek saat berlari, tetapi akan lebih baik bila Anda memadunya dengan celana kompresi. Hal itu untuk membuat sirkulasi darah Anda semakin lancar.

Cara kerja celana kompresi adalah mempercepat proses venous return (aliran darah kembali ke jantung), yang membuat CO2 bisa diubah jadi O2 lagi di jantung, lalu cepat dialirkan ke otot. Hasilnya otot akan bekerja lebih maksimal.

Seperti pada Full Tight dari Compressport yang akan memperlancar sirkulasi darah, mulai dari bagian bokong hingga betis akan lebih maksimal bila dipadu dengan Calf Sleeve di bagian betis.

  • Bagian Atas: jersey atau kaus

Untuk kaus sebaiknya pilih yang paling nyaman. Bila Anda gemar menggunakan sleeveless, jangan ragu untuk memakainya. Hanya pertimbangkan bila Anda berlari di Indonesia yang beriklim tropis.

Sebaiknya Anda menyiapkan pelindung kepala seperti visor dari Halo atau Compressport. Selain menghalau panas, visor berbobot ringan yang tak menyusahkan kepala ini juga bisa jadi peranti ampuh untuk menghalau keringat berlebih yang mengalir ke mata.

Tidak kalah penting, pelindung mata dari terik matahari. Pilih kacamata yang ringan serta berlensa anti UV. Anda bisa mencoba sunglasses dari Tifosi, yang memberikan tiga pilihan lensa, sehingga cocok untuk segala kondisi pencahayaan.

Aksesori

Marathon bukan lagi sekedar finish strong, namun juga harus memorable. Hasil kerja keras Anda selayaknya diapresiasi dengan foto-foto yang ciamik saat berlari. Media sosial menunggu Anda.

Nah untuk menunjang hal itu, Anda baiknya sedikit make up dengan memasang BIB atau nomor dada menggunakan Tackonz. Selain terlihat lebih rapi, BIB Anda akan terpasang sempurna di dada tanpa merusak kaus kesayangan.

Agar tidak kerepotan saat berlari, Anda sebaiknya menggunakan Waist Pack dari SPibelt yang akan melingkar di pinggang Anda tanpa terguncang saat berlari. Waist Pack ini mampu membawa mulai dari handphone sampai kartu penting Anda.

Latihan itu mutlak!

Setelah ‘senjata’ berada di genggaman, Anda mutlak perlu berlatih. “Buatlah jadwal lari harian dan mingguan beserta target jarak yang ditempuh,” kata Jason.

Selain membangun mileage, ia juga menyarankan perlunya berlatih kebugaran dengan bodyweight training. Kegiatan ini, ujar Jason, merupakan fondasi agar tubuh mencapai kekuatan, kelenturan, ketangkasan, dan keseimbangan yang maksimal.

Bangun mental

Satu lagi yang tak boleh luput, menurut Jason, adalah menempa mental. Pelari pemula pantang memelihara anggapan berlari pelan saja bisa asalkan menyentuh garis finis. Apalagi opini itu terus diingat saat berlatih rutin menjelang kompetisi maraton.

“Lupakan cara berpikir itu dan mulailah lari sebaik yang Anda bisa,” jelas Jason.

Simulasi rute dan medan

Cari rute Bali Marathon atau berbincanglah dengan rekan yang pernah berlari di Bali Marathon.

“Jika memungkinkan dan menemukan situasi jalan seperti rute maraton, berlatihlah di lintasan itu,” kata Jason. Langkah ini membantu Anda menyesuaikan ritme berlari pada medan yang sama.

Bocoran, carilah rute berlatih yang penuh tanjakan menantang.

Mulai adaptasi waktu

Dicoba untuk berlatih pada jadwal seperti halnya waktu penyelenggaraan maraton. Bila maraton dimulai pagi hari, mulailah berlatih pada pagi hari. Menurut Jason ini akan membantu tubuh Anda menyusun ritme beraktivitas.

Kegiatan ini tak menyangkut soal berlatih saja, tapi juga penyesuaian waktu sarapan dan mandi.

Perbanyak asupan karbohidrat dan kurangi lemak

Karbohidrat akan menjadi sumber energi saat berlomba. Jangan pula semata-mata ingin tenaga berlimpah, lalu Anda makan berlebihan. Dalam hal ini, yang penting adalah pola yang proporsional.

Finish line di depan anda

Beberapa malam sebelum maraton dimulai, bayangkan Anda melewati finish line dengan ekspresi kegembiraan yang meluap. Ini membantu Anda membangun imaji kesuksesan dan melipatgandakan semangat menjelang lomba.

Untuk semua 'senjata' yang bisa Anda gunakan untuk menaklukkan Bali Marathon, Anda bisa mendapatkannya di laman SukaOutdoor yang ada di apps Go-Mart, atau klik link: bit.ly/GOMARTSukaOutdoor.

Selamat berlomba, dan jadikan Bali Marathon sebagai maraton paling memorable Anda!

#GOMARTxSUKAOUTDOOR

(Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com