Advertorial

Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Investasi di Mata Uang Digital

Kompas.com - 15/08/2017, 17:00 WIB

Investasi uang digital memang mampu memberi keuntungan ratusan hingga ribuan persen. Dilansir dari Smart-money.co, Kontan mengabarkan saat ini ada 10 mata uang digital yang beredar di pasar.

Pada periode Januari sampai 5 Juli 2017, mata uang digital Bitcoin mengalami kenaikan 165,65 persen, Ethereum naik 3.233,58 persen, Ripple naik 3.837,37 persen dan Litecoin naik 1.127,71 persen.

Melihat angka-angka di atas, tak mengherankan jika uang digital ini, khususnya Bitcoin, mampu menyedot perhatian publik. Mata uang digital tersebut dirancang oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Kini, Bitcoin dapat dikatakan sebagai mata uang digital terpopuler.

Kapitalisasi pasarnya terbesar dibanding 805 crypto-currency lain di dunia. Nilainya mencapai sekitar 42,42 miliar dollar AS dan terus bergerak seiring perubahan harga dan jumlah Bitcoin di dunia.

Meski begitu, Co-Chairman Oaktree Capital Group Howard Marks, justru memberi peringatan keras. "Mata uang digital bukan investasi, ia tak lebih dari skema ponzi biasa. Seseorang bisa saja menyebut sesuatu bernilai karena melihat persediaan Bitcoin sedikit dan bersedia membayar mahal," sebut Marks seperti dilansir CNBC.

Menurut ia, membeli Bitcoin tak lebih dari spekulasi tanpa dasar yang jelas. Sementara, investor yang punya tujuan jangka panjang akan selalu konsisten dengan apa yang biasa ia beli dengan melihat nilai intrinsiknya, bukan spekulasi.

Karena itu, menurut dia, investasi di Bitcoin akan menyebabkan bubble pada suatu saat. Gambarannya seperti Tulip Mania pada 1673 atau internet bubble pada 1999.

Sumber: Smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com