Advertorial

Perusahaan Ini Berbagi Teknik Pertahankan Penjualan Saat Daya Beli Lesu

Kompas.com - 21/08/2017, 09:46 WIB

Beberapa tahun belakangan ini, perekonomian Indonesia disebut melemah. Untuk tahun ini, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2017 adalah 5,01 persen, tak ada bedanya dengan kuartal I tahun 2017.

Dampak dari pertumbuhan ekonomi yang tampak stagnan, salah satunya adalah penurunan daya beli masyarakat. Dengan kondisi ini, besar kemungkinan bisnis tidak tumbuh dengan optimal. Bisnis otomotif merupakan salah satu sektor yang terpengaruh atas kondisi daya beli masyarakat yang lesu.

Meski begitu, PT Bank Central Asia (BCA) mengaku keadaan tersebut tidak berdampak pada lini bisnis BCA terkait produk otomotif, yakni Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BCA. Menurut Deputy Director BCA Finance Herry Mulyanto Somantri, hal ini bisa terjadi karena BCA melakukan sejumlah strategi khusus.

Pertama, dengan mempermudah akses KKB BCA kepada nasabah. “Ini merupakan hal wajiib,” katanya. Karena itu, kata Herry, BCA rajin mengadakan pameran atau ajang kumpul dengan nasabah.

BCA juga rajin mengikuti kegiatan yang membuka kesempatan untuk semakin sering bertemu dengan nasabah. Demikian, katanya, nasabah bisa merasa semakin dekat dan nyaman dengan BCA.

Kedua, meningkatkan pelayanan dan kerja sama. Contohnya, BCA rajin bekerja sama dengan diler untuk menawarkan pilihan yang beragam untuk nasabah.

"Kami juga terus berusaha agar proses pengajuan KKB lebih cepat dibanding sebelumnya. Kini, proses pengajuan KKB hanya memakan waktu 2-3 hari kerja," sebut Herry pada Konferensi Pers BCA Expo 2017 di Hotel Mason Pine Bandung.

Selain itu, untuk mengejar target KKB, BCA juga akan membuka beberapa kantor cabang di seluruh Indonesia untuk memperluas jangkauan. Ditambah lagi, BCA menggandeng sistem daring di di Dirjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Tujuannya, untuk mempermudah dan mengefisiensikan proses kredit kendaraan bermotor di BCA. BCA juga terus menawarkan suku bunga yang menarik dengan paket-paket khusus pada nasabah. 

Ketiga, meski dikenal sebagai salah satu pemain besar di bisnis KKB, BCA selalu melakukan inovasi untuk menghadapi persaingan. Saat ini, BCA sedang mempersiapkan aplikasi yang memungkinkan nasabah mewujudkan kredit kendaraan bermotor secara online.

"Itu salah satu upaya inovasi kita agar tidak kalah dengan perusahaan keuangan berbasis teknologi (fintech)," tambah Herry. Menurut pengamatannya, beberapa tahun terakhir, nasabah KKB BCA mengalami pergeseran.  

Saat ini, usia nasabah BCA yang mengajukan KKB pun semakin muda. Banyak yang masih berusia 30-40 tahun. "Mereka bisa mengunggah persyaratan untuk KKB sehingga proses menjadi lebih cepat," katanya.

Regional Manager KKB BCA Pantja A.C. Wibisana menyebutkan, pada tahun lalu, total penyaluran kredit kendaraan bermotor BCA di wilayah Bandung dan sekitar mencapai Rp 800 miliar. Tahun ini, Pantja optimistis penyaluran KKB BCA bisa menembus Rp 1 triliun.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com