Advertorial

Ini Alasan Mengapa Miliarder Gemar Beramal

Kompas.com - 23/08/2017, 17:00 WIB

Nama Bill Gates dan Mark Zuckerberg tentu sudah tak asing di telingamu. Keduanya adalah miliarder yang terkenal sangat dermawan. Sejak 2000, Bill dan istrinya, Melinda Gates mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation yang fokus pada pendidikan dan pengembangan anak.

Sementara Mark Zuckerberg, pasca kelahiran anak pertamanya, membuat pengumuman besar untuk mendonasikan 99 persen saham Facebook untuk amal. Lalu, mengapa miliarder justru menjadi sosok paling mudah berbagi? Menurut pengusaha dan filantropis David Meltzer, ada beberapa alas an yang melatar belakangi sifat dermawan tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya.

1. Ingin menemukan bakat muda dan menjadi mentor

David menyebut, dengan membantu banyak orang para miliarder seperti dirinya dapat bertemu dengan para junior. Ia bisa melihat seperti apa dirinya ketika berada di usia mereka.

"Saya bisa bertemu dengan orang lain di luar keluarga yang percaya pada saya. Hal itu membangkitkan semangat diri dan bisnis," katanya.

Selain itu, ia ingin membalas budi mentornya dengan menjadi mentor bagi orang lain. Tiap orang sukses pasti punya mentor, tanpa mentor sulit untuk mencapai titik sukses.

2. Percaya pada "kekuatan kasat mata"

Dalam hidup, nasihat David seperti dikutip Entrepeneur, tidak semua hal dapat diukur. Orang-orang yang mendedikasikan banyak waktu pada keberhasilan orang lain akan mendapat balasan yang lebih besar.

Sering kali, kata David, hal ini justru lebih penting daripada memperoleh laba dalam bisnis. Dibanding semua yang telah dibuat manusia, dunia akan menjadi lebih efisien dan efektif dengan berbagi.

"Uang memang aset penting. Namun kamu tak akan mengerti pentingnya memberi sesuatu terlebih dahulu tanpa mengharapkan balasan," sebutnya.

3. Ingin meneruskan hal baik pada generasi selanjutnya

David paling suka membagi ilmu pemasaran dan kepemimpinan pada anak-anak di usia sekolah. Ia bisa belajar apa yang terjadi di dunia saat ini. Berbagi pengalaman juga memberi pengetahuan di beberapa industri yang berbeda.

Hal ini juga menjadi langkah efektif mencetak pengusaha. Setelah menjadi dekat, katanya, mereka bisa memperoleh pelajaran penting tentang apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan. Tak hanya terkait bisnis, juga hal-hal baik terkait berbagi dan memberdayakan masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com