Advertorial

Kesuksesan Virgin Airlines Ternyata Bermula dari Canda Iseng Pemiliknya

Kompas.com - 23/08/2017, 19:00 WIB

Pernah mendengar maskapai Virgin Airlines? Ternyata, sang pendiri perusahaan, Richard Branson, memulai bisnis tersebut karena tidak sengaja. Semua bermula ketika Richard berencana terbang dari Puerto Rico menuju Virgin Island.

Nahas, penerbangan tersebut batal dan Richard enggan menunggu penerbangan selanjutnya. "Saya menyewa pesawat, meminjam papan tulis dan bercanda menulis 'Virgin Airlines hanya 39 dollar AS menuju Virgin Island'," katanya seperti dilansir CNBC.

Richard melanjutkan, ia pun keluar dan mencari penumpang yang juga terlantar. Hasilnya, pesawat sewaan Richard penuh penumpang. "Ini pertama kalinya saya memenuhi pesawat," katanya.

Kejadian itu terjadi pada 1984. Tiga puluh tahun kemudian, Virgin Airlines menjelma menjadi maskapai terbesar kedua di Inggris. "Namun, perjuangan selama 33 tahun ini tidaklah mudah," katanya.

Salah satu masa terberat ketika membangun bisnis adalah saat Virgin Airlines mendapat kampanye hitam dari pesaingnya, British Airways, sekitar tahun 1990.

"Kami setidaknya punya empat pesawat yang siap terbang. Namun, British Airways merampasnya. Mereka membuat langkah ilegal yang memungkinkan mereka mengambil data penumpang kami. Mereka menelepon satu per satu dan menyatakan pesawat kita batal terbang dari Virgin dan diganti British Airways," sebut ayah dua anak itu.

Richard kemudian menyeret British Airways ke pengadilan. Dia menang dan mendapat 945 ribu dollar AS sebagai kompensasi. Angka tersebut adalah yang terbesar di sepanjang sejarah bisnis di Inggris.

Lalu, untuk apa uang kompensasi ini? Richard menanamkan uang tersebut ke tim Virgin Atlantic. "Saat itu menjelang Natal. Kami mendistribusikannya ke seluruh karyawan," katanya.

Bicara soal kunci sukses, Richard punya jawaban sederhana. "Fundamental kesuksesan Virgin Group akan selalu sama, yakni bekerja bersama. Kita bisa sukses dalam bisnis dan kehidupan bila selalu terhubung dan berkolaborasi," sebutnya.

Bisnis Richard di bawah bendera Virgin Group sudah mulai sejak 1960 dengan usaha pertama adalah bisnis majalah dan periklanan. Pada 1972, ia mulai membuka perusahaan rekaman pertama bernama Virgin Records.

Pada 1972, dia menjual Virgin Records tersebut pada EMI seharga 500 juta euro. Bisnis Richard terus berkembang meliputi Virgin Mobile dan Virgin Blue di Australia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com