Advertorial

Pameran Kelistrikan dan Energi Baru Terbarukan Segera Hadir September Ini

Kompas.com - 05/09/2017, 19:43 WIB

Pemerintah terus berupaya dalam memanfaatkan sumber energi pembangkit dengan harga yang terjangkau, dan dituntut terus peduli terhadap kebutuhan energi dan lingkungan. Hal ini terus mendorong pemerintah melakukan berbagai kebijakan konservasi energi dalam bentuk peningkatan efisiensi penggunaan energi, baik di sisi penyediaan maupun di sisi kebutuhan, sektor industri, transportasi, rumah tangga dan komersial. 

Pemerintah bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang membahas revisi Rencana Umum Penyelenggaraan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026. Dalam revisi tersebut, ada beberapa komponen bauran energi yang berubah. Salah satunya peningkatan penggunaan energi baru terbarukan untuk proyek pembangkit listrik. 

Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) akan digunakan sebagai sumber energi pembangkit. Selain karena memiliki harga keekonomian yang tinggi, potensi EBT di Indonesia pun terbilang melimpah sehingga perlu dimaksimalkan pemanfaatannya. 

Dukungan pengembangan EBT juga datang dari Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), melalui Sekretaris Executive MKI Bambang Hermawanto, mengatakan peran swasta sangat ditunggu dalam pengembangan EBT. Pasalnya kebutuhan energi alternatif semakin mendesak demi tercapai target bauran EBT sekitar 23 persen pada 2025. 

“Jika kita posisikan, MKI ini adanya di tengah antara players, operator dan regulator. Jika kita mau push tentunya disesuaikan dengan program pemerintah yaitu harga listrik yang terjangkau. Pengembangan EBT tentu kita dukung, termasuk aspek ketenagalistrikan terutama program penurunan emisi dengan konvensional resource minyak, batu bara dan gas di samping antara EBT dan konvensional dari sisi emisi,” tutur Bambang.

MKI mendorong pemanfaatan EBT, tetapi juga berharap pemerintah dapat memberikan pembinaan dan dukungan bagi para investor. “Misalnya para investor yang berinvestasi kemudian mendapatkan pengembalian yang memadai. Di samping pemerintah menyediakan harga listrik yang terjangkau ke konsumen, saya melihatnya ini dua hal yang berbeda. Kompetitif tapi investasinya tidak bisa memenuhi dari sisi konsumen,” ujar Bambang. 

Investasi untuk pemanfaatan EBT tidak sedikit, bahkan belakangan dari 53 perusahaan masih ada 11 perusahaan yang mundur untuk melakukan proyek kerja sama dengan PLN.  

Bambang melihat, karena ada gap antara investasi dan harga kompetitif itu tadi, MKI mendorong pembicaraan intensif antara pengembang mandiri dengan pemerintah dalam penyediaan energi listrik untuk masyarakat. “MKI terus mensosialisasikan Catur Cita Ketenagalistrikan yang mempunyai arti mewujudkan pasokan listrik yang cukup, merata di seluruh Indonesia dan berkelanjutan,” katanya. 

Ketentuan tarif yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2017 tentang tarif listrik berbasis energi baru terbarukan mengusung tarif yang bisa diakses masyarakat. “Kita dorong agar investasi EBT bisa kondusif karena kebutuhan energi alternatif semakin mendesak demi tercapai target bauran EBT sekitar 23 persen pada 2025,” tambah Bambang. 

Dengan adanya pameran Electric, Power & Renewable Energy Indonesia 2017, Bambang berharap ini dapat menjadi wadah dalam memperkenalkan teknologi baru yang bisa menjadi solusi bagi para industri terkait dalam pemanfaatan energi listrik. 

“Tahun ini kita memiliki conference selama dua hari akan kita fokuskan pada inovasi teknologi terbaru yang ramah lingkungan,” ungkapnya. 

-- -

Pameran Electric, Power & Renewable Energy Indonesia 2017 segera digelar tanggal 6–9 September 2017 nanti bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran ini merupakan platform yang ideal sebagai penyedia sarana industri terbarukan, kebutuhan listrik, dan pembangkit listrik bagi sektor industri. 

Wiwek Roberto, Project Director Pamerindo Indonesia mengatakan dukungan program pemerintah tidak hanya dalam pemanfaatan energi baru terbarukan, namun juga electric dan power sehingga dapat dijadikan satu platform dimana dapat mempertemukan pengambil keputusan dengan para industrinya. 

“Pameran ini selalu dinanti, respon pengunjung di tahun lalu luar biasa, dan kami harapkan tahun ini pengunjungnya meningkat sekitar 20.500 pengunjung selama 4 hari pameran di banding 2 tahun sebelumnya,” tutur Wiwiek. 

Lebih dari 914 perusahaan dari 39 negara atau region baik lokal maupun luar negeri, termasuk 7 pavilion seperti China, Jerman, Korea-KEMC, Korea-KOEMA, Singapura, Taiwan (TEEMA) dan Turkey bakal hadir di area pameran seluas 17.500 meter persegi. Hadirnya brand besar semakin melengkapi kebutuhan para stakeholder akan industri elektrik, power & renewable. 

-- -

Seperti halnya Siemens, sebagai penyedia teknologi global yang fokus pada bidang elektrik, otomatisasi, dan digitalisasi, Siemens akan mengenalkan produk terbarunya dalam pameran Electric, Power & Renewable Indonesia 2017

“Pada EPRE 2017, Siemens akan menampilkan teknologi dan sistem hemat energi dan sumber daya serta solusi untuk mendukung transformasi digital di sektor energi dan manufaktur di Indonesia. Kami akan memperkenalkan turbin gas aerodinamika 44-megawatt yang berefisiensi tinggi SGT-A45TR mobile power generation dan turbin gas kelas HL dari Siemens yaitu SGT-8000H yang menawarkan efisiensi pembangkit listrik yang lebih tinggi,” ujar Julieta Glasmacher Head of Corporate Communications PT Siemens Indonesia. 

Sementara itu PT ABB Sakti Industri juga akan memperkenalkan teknologi terbaru pada pameran EPRE 2017 nanti. "Dalam Pameran Electric, Power, dan Renewable Energy Indonesia di tahun ini, ABB sangat antusias dalam menyajikan berbagai solusi untuk membantu pelanggan kami di Indonesia agar dapat memanfaatkan, juga meningkatan efisiensi dan kinerja dari sebuah digitalisasi. Mari kita mengukir masa depan bersama di Indonesia,” ungkap Astrid Damayanti, Country Communications - PT ABB Sakti Industri. 

Dalam pameran Electric, Power & Renewble Energy Indonesia 2017  turut menghadirkan beragam penyedia kebutuhan industri sektoral terkemuka antara lain ABB, Altrak 1978, Chint Indonesia, Guna Elektro, Himel, JJ Lapp Cable, KMI Wire, Legrand, MTU, Sahabat Indonesia, Schneider, Siemens, Tamco, Voksel Electric, Sucaco, CG Power, Tekhnik Unggul Listrindo and Pura Mayungan. 

Melengkapi pameran Electric, Power & Renewble Energy Indonesia 2017, akan digelar pula Conference of Indonesian Electrical Power Society (CIEPS) yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI). Konferensi tersebut membahas power generation, green power, transmission, distribution & smart grid, green energy & environment, new technologies & appliances, project management, asset management dan lainnya. 

Tema konferensi tahun ini yaitu "Energy Sustainability and Security: Choices and Challenges for Power Supply Industry” di JIExpo Kemayoran, Jakarta, tanggal 6–7 September 2017. 

Pameran ini turut didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Asosiasi Produsen Kabel Listrik Indonesia (APKABEL), Teknik Mesin dan Teknik Elektro Asosiasi Perusahaan Listrik Indonesia (APTEK), Asosiasi Listrik Industri Indonesia (APERLINDO), Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanik Indonesia (AKLI) dan Asosiasi Industri Listrik Indonesia (APPI). (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com