Advertorial

Sejuta Domain ID Untuk UMKM Di Indonesia

Kompas.com - 06/09/2017, 09:31 WIB

Sebagai langkah lanjut dari program usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) go digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyiapkan satu juta domain .id guna memenuhi kebutuhan pemasaran secara online bagi UMKM.

Satu juta domain .id disiapkan agar UMKM tidak hanya mengandalkan jejaring sosial tetapi juga memiliki e-commerce channel sendiri . Tujuannya tentu menambah kepercayaan konsumen karena dengan website yang dikelola sendiri, UMKM tersebut dapat memberikan penjelasan yang lebih banyak kepada konsumen.

Adanya website juga akan membantu UMKM untuk memahami pasar. Karena dari website pengusaha UMKM dapat melihat preferensi konsumen berdasarkan statistik kunjungan pelanggan sesuai dengan demografinya.

Apalagi ditengah perkembangan teknologi saat ini yang turut membuka peluang produk asing ke Indonesia, memaksa UMKM Indonesia untuk lebih aktif mengejar konsumen.

Berdasarkan data World Economic Forum, Indonesia masih berada di rangking 41 dalam Global Competitiveness Index 2016-2017. Indonesia masih kalah dibandingkan Malaysia dan Thailand yang masing-masing berada di rangking 25 dan 34.

Tabel: Rangking Global Competitiveness Index 2016-2017 Negara ASEAN

Sumber: World Economic Forum Sumber: World Economic Forum

Oleh karena itu UMKM di Indonesia harus segera memanfaatkan perkembangan teknologi internet sebelum tertinggal oleh pemain asing.

Contoh UMKM yang berhasil mengembangkan website adalah Banananina dengan bisnis penjualan produk fashion. Sebelumnya Banananina lebih dikenal oleh konsumen melalui sosial media facebook. Namun saat ini konsumen mulai beralih melakukan pembelian melalui website karena lebih mudah melakukan pencarian maupun membandingkan produk.

Sayangnya UMKM seperti Banananina --yang sudah menggunakan  jejaring sosial terintegrasi dan memiliki kemampuan e-commerce -- , jumlahnya  baru ada 9 persen dari 57,9 juta UMKM di Indonesia berdasarkan data Deloitte. (Baca juga; Transaksi e-Commerce Dunia Capai Puluhan Ribu Triliun Jadi Potensi UMKM)

Guna meningkatkan presentase tersebut, Kominfo tidak hanya menyiapkan domain .id melainkan juga merekrut fasilitator untuk memberikan edukasi bagaimana mengisi konten dalam website.

Lantas bagaimana perkembangan program satu juta domain .id?

Dari satu juta domain yang disediakan Kominfo, pada tahun 2016 lalu sudah ada 35.149 domain .id yang aktif dipakai oleh masyarakat. Pulau Jawa masih mendominasi jumlah tersebut dengan domain .id terbesar berasal dari provinsi Jawa Barat sebanyak 6.660 domain, lalu Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan domain bekisar 5.000-an situs.

Sementara di tahun 2017 ini, Kominfo menargetkan 40 ribu domain .id akan aktif melalui beberapa langkah diantaranya;

  1. Melakukan perubahan pola kerjasama dengan fasilitator menjadi berbasis output
  2. Melakukan rekruitasi fasilitator hingga mencapai 500 fasilitator di 20 kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Majalengka, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta, Solo, Bojonegoro, Surabaya, Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Manado, Denpasar, Lombok dan Banda Aceh
  3. Melakukan kerjasama dengan start up yang peduli dengan pemberdayaan UMKM
  4. Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, khususnya di 20 kota di Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau