Sorot

Meikarta Surga bagi Pejalan Kaki

Kompas.com - 08/09/2017, 19:22 WIB


KompasProperti - Olahraga yang paling murah dan mudah adalah berjalan kaki. Meski sepertinya sepele, berjalan kaki dapat menurunkan berat badan, mengurangi stres, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Berjalan kaki dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. Anda bisa melakukan kegiatan ringan ini secara rutin, cukup 30 menit setiap hari.

Bila Anda belum terbiasa berjalan kaki, awali dengan meluangkan waktu 10 hingga 15 menit per hari. Kemudian, durasi olahraga itu bisa meningkat secara bertahap.

Penelitian Universitas Standford tentang berjalan kaki sungguh mengejutkan. Para peneliti Amerika Serikat menyatakan orang Indonesia paling malas berjalan kaki.

Baca: Survei: Di Seluruh Dunia Orang Indonesia Paling Malas Berjalan Kaki

Penelitian yang dilakukan berdasarkan data Argus, aplikasi pemantauan aktivitas pada telepon seluler. Sejumlah 700 ribu orang diteliti datanya menit per menit.

Warga Hongkong merupakan penduduk paling gemar berjalan kaki. Mereka rata-rata berjalan kaki 6.880 langkah setiap hari.

Sedangkan, penduduk Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah setiap hari. Penelitian itu memang tidak menggambarkan kondisi riil aktivitas seluruh masyarakat Indonesia, baik di kota maupun desa.

Namun, kecenderungan malas berjalan kaki juga bisa disebabkan kondisi trotoar yang tidak kondusif, seperti yang terjadi di Jakarta. Keamanan dan kenyaman berjalan di trotoar mendorong warga di ibukota lebih memilih berkendara daripada berjalan.

Kota baru Meikarta yang dibangun di Cikarang, Kabupaten Bekasi, menawarkan konsep hunian yang sangat mendukung mobilitas penghuninya yang berkendara maupun berjalan kaki.

Baca juga: Meikarta Kota Baru bagi Para Pekerja

Meikarta merancang pembangunan infrastruktur transportasi dengan 4 layers of coherent internal road network. Nantinya, jalur jalan yang dibangun bertingkat. Sehingga, kendaraan bisa bebas bergerak tanpa terkendala macet.

Chief Marketing Officer Lippo Homes Jopy Rusli mengatakan, Meikarta dirancang sebagai kawasan hunian dan area komersial yang ditunjang dengan beragam fasilitas sosial ekonomi.

"Jadi kami bukan hanya membangun realestate, tetapi membangun kota yang dalam jangka waktu cepat sekali," katanya.

Lippo Group menawarkan kawasan hunian modern sekaligus nyaman bagi pejalan kakSetiap jalan akan dibuat terpisah bagi pejalan kaki dan kendaraan. Pemisahan jalan yang sedemikian rupa meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki.

Foto udara kawasan Central Park di kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Meikarta telah membangun central park, yakni sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Foto udara kawasan Central Park di kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Meikarta telah membangun central park, yakni sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track.

Gedung-gedung di kawasan Meikarta akan dihubungkan dengan sky bridge yang memudahkan pejalan kaki melintas.

Di Hongkong dan Malayasia, jembatan penghubung antar-gedung pencakar langit bisa menjadi destinasi wisata yang menarik. Pengunjung dapat merekam keindahan lokasi itu dengan berfoto.

Penghuni apartemen Meikarta bakal dapat menyaksikan keindahan Central Park dari sky bridge yang menghubungkan gedung-gedung tinggi di sana.

Central Park di Meikarta menyediakan jalur khusus bagi pejalan kaki. Jalur berupa jembatan itu menghubungkan daratan di timur dan barat yang dipisahkan danau seluas 25 hektar. Selain itu, akan ada jogging track di sekeliling danau.

Sejuknya udara di area yang ditumbuhi ratusan pohon besar dapat dinikmati para pejalan kaki di Central Park. Tak hanya itu, semangat berjalan kaki bakal bertambah saat melihat indahnya bunga beraneka warna. Kegiatan berjalan kaki maupun olahraga lainnya pun jadi menyenangkan di kota baru Meikarta.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau