Kilas

Ribuan Mahasiswa UNNES Ikut Pendidikan Bela Negara

Kompas.com - 09/09/2017, 10:41 WIB


KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melepas 6500 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES) semester satu yang akan mengikuti pendidikan bela negara di Ridam IV Diponegoro Magelang pada 8 September-12 November 2017.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, Indonesia membutuhkan dharma bakti dari seluruh rakyat Indonesia untuk membangun bangsa. Termasuk, para mahasiswa Unnes yang akan mengikuti program bela negara.

“Jangan pernah menghitung apa yang sudah engkau berikan buat negara ini terutama pada saat kita melakukan pengorbanan dan pengabdian kepada bangsa kita ini,” kata Hendrar, Jumat (8/9/2017.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Hendrar meminta para mahasiswa fokus mengikuti pendidikan bela negara untuk menumbuhkan nasionalisme. Sehingga, nantinya mahasiswa UNNES mampu memberikan karya terbaik bagi Indonesia

“Jadikanlah kawah candradimuka selama 3 bulan ini bukan sebagai kegiatan yang menyiksa, tetapi menjadi kegiatan positif yang bisa menumbuhkembangkan rasa nasionalisme," ujarnya.

Baca: Hendrar Prihadi Ajak Pelajar Menerapkan Pancasila dalam Keseharian

Menurut dia, mahasiwa harus berani menolak tegas persoalan ideologi, persoalan perbedaan, dan persoalan-persoalan lain yang seharusnya sudah hilang puluhan tahun lalu.

Generasi muda, ia melanjutkan, wajib menghalangi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hendrar juga mengingatkan mahasiswa UNNES untuk bijak menyikapi informasi yang tersebar melalui media sosial. Berita-berita hoax di media sosial tak boleh begitu saja disebarluaskan tanpa memverifikasi kebenarannya. Mahasiwa wajib menghapus informasi yang bakal meresahkan bahkan merugikan masyarakat.

Generasi masa depan bangsa, imbuhnya, harus berperan sebagai penjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kalau tidak bermanfaat sebaiknya jangan di-share. Hal-hal yang bisa mengakibatkan pertikaian, adik-adik harus bisa sebagai juru penengah. Pembelaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak bisa ditawar lagi," katanya.

Baca juga: Hendrar Prihadi Ingatkan Kemerdekaan Indonesia bukan Hadiah

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, bela negara merupakan program prioritas  pemerintah. Pendidikan bela negara diselenggarakan bersama Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pertahanan, serta Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi.

“Kemendikti telah bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan Kemenhan agar para mahasiswa tidak hanya dituntut untuk meningkatkan kualitas belajarnya saja, tetapi juga bela negara”, katanya.

Tjahjo berharap setiap mahasiswa tidak hanya mampu melakukan kuliah kerja nyata (KKN). Mahasiswa, kata dia, harus mampu menjabarkan nilai-nilai Pancasila, mampu mempertahankan NKRI. "Serta mampu memahami bahwa NKRI itu adalah negara yang majemuk,’’ ujarnya.

Tjahjo Kumolo mengapresiasi civitas akademika UNNES yang menyelenggarakan pendidikan bela negara untuk mahasiswa baru. Ia berharap program tersebut ditiru perguruan tinggi lainnya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com