Sorot

Legitnya Prospek Bisnis MICE di Kawasan Cikarang

Kompas.com - 10/09/2017, 20:55 WIB

KOMPAS.com - Prospek bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) sangat menjanjikan. Kementerian Pariwisata memilih lima kota besar di Indonesia sebagai pusat bisnis MICE, yakni Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bali.

Berkembangnya bisnis MICE juga menggairahkan ekonomi sejumlah daerah. Investor lokal maupun asing pun mengucurkan dana untuk membangun infrastruktur penunjang MICE.

Bahkan, investasi hotel yang lengkap dengan ruang pertemuan yang representatif untuk kegiatan MICE sudah masuk ke tingkat kabupaten.

MICE masih menjadi bisnis yang prospektif hingga beberapa tahun mendatang. Gedung yang dinilai memadai untuk kegiatan MICE di Bali di antaranya adalah Bali Nusa Dua Convention Center, sementara di Yogyakarta ada  Hotel Tentrem Cenvention Center dan Santika.

Baca: Cikarang Segera Punya International Convention Center

Pemerintah memang menempatkan MICE sebagai produk unggulan pariwisata nasional sebagai daya tarik wisatawan mancanegara. Bahkan pemerintah menargetkan pendapatan dari MICE meningkat hingga 10 persen atau sebesar 2,5 miliar dollar AS pada 2019.

Pelaku bisnis pariwisata, asosiasi pariwisata (ASITA, PHRI, INCCA, ASPERAPI) , perguruan tinggi, JCC, ICE BSD, JIExpo dan pemerintah bekerja sama menggelar berbagai kegiatan MICE.

Lippo Group juga akan membangun International Exhibition and Convention Center dengan kapasitas 200 ribu orang di kota baru Meikarta, Cikarang. Dengan adanya lahan luas yang disertai dukungan fasilitas memadai, pastinya daerah tersebut akan menjadi daya tarik bagi pebisnis.

Bukan hanya gedung yang megah dan luas, tapi akses untuk menuju ke tempat tersebut juga mudah.

Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.

Lippo memilih Cikarang sebagai kawasan kota mandiri Meikarta karena sejumlah proyek infrastruktur pemerintah bakal memudahkan akses, seperti Bandara Internasional Kertajati yang ditargetkan rampung pada Februari 2018.

Bandara internasional itu, para penghuni di Cikarang bisa langsung melakukan penerbangan ke berbagai daerah di dalam negeri maupun luar negeri.

Proyek berikutnya yang disiapkan pemerintah adalah kereta cepat Jakarta-Bandung. Letak Meikarta yang berada di antara Jakarta dan Bandung sangat strategis. Sebab, penghuni Meikarta hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai ke Bandung atau ke Jakarta.

Ada pula light rapid transit (LRT) Jabodebek. Kereta ringan ini juga menjadi angkutan yang bisa mempermudah orang untuk datang ke Meikarta.

Suasana di Kantor Marketing Kota Baru Meikarta, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/09/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOB Suasana di Kantor Marketing Kota Baru Meikarta, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/09/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.

Ada pula transportasi automated people mover atau monorail yang dikembangkan oleh JICA. Monorail ini akan melintas di tengah Meikarta dan menjadi penyambung semua daerah industri di sini.

Untuk  mengatasi kemacetan yang terjadi di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai pembangunan proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek II dalam waktu dekat.

Menyelenggarakan kegiatan MICE di Cikarang yang strategis pun semakin prospektif dengan adanya kota baru Meikarta.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau