Advertorial

Kominfo Genjot 1 Juta Nelayan dan Petani Go Digital

Kompas.com - 11/09/2017, 13:51 WIB

Program-program Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai menyasar ke kalangan bawah yang berada di daerah. Tentunya dengan tetap mengandalkan basis perkembangan teknologi, khususnya teknologi digital.

Mulai tahun ini hingga 2019, Kominfo menargetkan akan memfasilitasi 1 juta petani dan nelayan agar dapat go digital. Program ini berkesinambungan dari Gerakan 1.000 Start Up yang sudah berjalan.

Kasubdit Pemberdayaan Teknologi dan Infrastruktur Kemenkominfo Nizam Waham menjelaskan program 1.000 start up menjadi bagian dari proses pembangunan ekosistem digital ekonomi dalam bentuk pengembangan aplikasi spesial.

Kominfo mendorong generasi muda untuk membangun start up dengan proses seleksi melalui Ignition, Workshop, Hackathon, Bootcamp, dan Incubation.

“Lalu kami mendorong agar banyak dibangun start up aplikasi terkait dengan nelayan dan petani. Bagaimana mendorongnya? Kita buka pintu untuk mereka dengan kegiatan nelayan dan petani,” imbuh Nizam.

Hal ini pun sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo soal menggali potensi digital ekonomi yang pada 2020 bisa mencapai Rp1.700 triliun. Potensi ini berasal dari perkembangan dunia start up, terutama yang berkaitan dengan e-commerce.

Aplikasi-aplikasi yang dibangun dari Gerakan 1.000 Start Up diharapkan mampu mendorong makin banyak petani dan nelayan untuk go digital sehingga kedepannya hasil dari petani dan nelayan dapat meningkatkan nilai transaksi e-commerce di Indonesia.

Pasalnya nilai output dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi penyumbang PDB terbesar kedua di Indonesia. Sepanjang Januari - Maret 2017 saja, nilai PDB dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan telah mencapai Rp438,54 triliun, naik 10,82 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Grafik: 5 Sektor Penyumbang PDB Terbesar Dengan Persentase Kontribusinya Terhadap PDB (Periode Jan-Mar 2017)

Sumber: BPS, diolah Bareksa Sumber: BPS, diolah Bareksa

Namun menjalankan program teknologi digital di daerah tentu saja perlu usaha lebih, apalagi sasarannya berasal dari kalangan bawah. Pemahaman terhadap aplikasi start up hingga penggunaannya inilah yang menjadi pekerjaan utama kominfo selaku regulator dan para pelaku start up sebagai pemilik aplikasi.

Dari target 1 juta, tahun ini Kominfo akan menggenjot 300.000 petani dan nelayan agar bisa go digital. Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Jawa Barat menjadi lokasi pertama untuk edukasi petani. Sementara edukasi nelayan pada tahap pertama ini akan difokuskan pada daerah Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

“Program nelayan sudah mulai di Jember, sedangkan petani di Maros tanggal 18 Juli,” ungkap Nizam Waham.

Tabel: Program Nelayan dan Petani Go Digital

Sumber: Kominfo Sumber: Kominfo

Nizam menjelaskan  pihaknya telah memulai langkah dengan melakukan semacam focus group discussion (FGD) sebagai bagian dari edukasi dengan langsung menghadirkan pemilik aplikasi. Misalnya saja di Jember, Kemkominfo mengundang start up Nelayan Pintar (NelPin). Ada juga Aruna yang merupakan aplikasi hasil pengembangan tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Khusus untuk Aruna, Nizam menilai, start up ini punya kelebihan tidak hanya memberikan informasi, tapi juga penyuluhan secara online, membantu back office secara online, hingga memiliki marketplace agar nelayan bisa berjualan serta memperoleh akses pendanaan.

Tabel: Produk Aruna

Sumber: Aruna.id Sumber: Aruna.id

“Nah nelayan ini kan punya kesulitan akses pendanaan, kalaupun ada seperti KUR tapi kan harus ada jaminan. Start up seperti Aruna ini nanti mempertemukan nelayan dengan financial technology (fintech) untuk mendapat pendanaan,” terang Nizam.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com