Sorot

Cermat Berhitung Biaya Hidup di Apartemen

Kompas.com - 14/09/2017, 13:16 WIB


KompasProperti - Tinggal di hunian vertikal tak sama dengan tinggal di rumah tapak. Biaya pemeliharaan lingkungan di apartemen tentu tak sama dengan kompleks rumah tapak.

Penghuni apartemen wajib membayar biaya pemeliharaan gedung. Biaya itu mencakup servis, Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL), dan pemeliharaan saluran pembuangan dapur dan sampah (sinking fund). Belum lagi, ada biaya listrik, air, dan parkir.

Khusus biaya servis, biasanya pihak pengelola membebankan kepada penghuni untuk membayar jasa petugas keamanan, kebersihan, pemeliharaan, dan perawatan. Kemudian, IPL digunakan untuk biaya operasional apartemen, seperti listrik dan lift.

Memang biaya hidup di apartemen lebih variatif dibandingkan biaya iuran lingkungan di pemukiman biasa. Mengapa bisa demikian? Apartemen merupakan gedung yang dimiliki bersama, baik tanah maupun fasilitasnya.

Baca: 10 Biaya yang Perlu Anda Ketahui Bila Tinggal di Apartemen

Untuk merawat dan menjaga fungsi tanah dan seluruh fasilitas apartemen, tentunya pengelola butuh biaya operasional. Sebab itu, penghuni apartemen harus membayar IPL.

Biaya IPL digunakan untuk memastikan operasional lift di setiap tower berfungsi dengan baik. Lalu, penerangan di lorong maupun area publik  mesti terpelihara. Selain itu, fasilitas umum seperti kolam renang harus selalu bersih, berikut instalasi listrik dan air yang tetap terawat.

Pembayaran servis tersebut dihitung berdasarkan jumlah biaya operasional dan perawatan benda, area, dan tanah tiap bulannya, yang dibagi dengan total luas seluruh unit. Dengan demikian, porsi iuran tiap unit berbeda-beda, tergantung luasnya.

Foto udara kawasan Central Park di kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Meikarta telah membangun central park, yakni sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Foto udara kawasan Central Park di kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Meikarta telah membangun central park, yakni sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track.

Biaya servis ini biasanya ditagih secara berkala. Bisa setiap bulan, 3 bulan, atau setiap tahun.

Pihak pengembang Meikarta, kota baru di Cikarang, telah menghitung biaya-biaya yang akan ditanggung penghuni.

Apartemen berkualitas premium ini bakal mengenakan biaya pemeliharaan yang terjangkau, yakni Rp5.000 per meter persegi per bulannya. Cukup terjangkau untuk kantong para pekerja bukan?

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau