Sorot

Meikarta Bantu Pemerintah Atasi "Backlog" Perumahan

Kompas.com - 16/09/2017, 16:22 WIB

Jakarta, KompasProperti - Pemerintah menilai pengembangan kota baru Meikarta akan membantu pemerintah mengatasi backlog atau kekurangan perumahan. Dengan tawaran harga mulai Rp127 jutaan, unit apartemen tersebut dapat dibeli oleh masyarakat menengah ke bawah.

"Meikarta merupakan terobosan besar, baik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, maupun dalam membantu pemerintah memangkas backlog rumah," ujar Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera), Syarif Burhanuddin, saat BTN Golden Property Awards 2017, Raffles Jakarta (11/9/2017).

Dia mengatakan, selain mampu membantu pemerintah mengatasi backlog, Meikarta juga memberikan multiplier effect sangat besar.

"Karena sektor properti memiliki mata rantai dengan sekitar 170 subsektor lain sehingga pembangunan Meikarta akan menggairahkan perekonomian yang sedang melambat," kata Syarif.

Menurut dia, kesuksesan program sejuta rumah sangat ditentukan suplai yang baik dari pengembang, baik melalui pembiayaan bank secara komersial maupun subsidi yang dibantu pemerintah untuk rumah murah.

"Pemenuhan 11,4 juta backlog perumahan membutuhkan terobosan dari BUMN dan swasta," katanya.

Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.
Syarif menambahkan, pemerintah siap bersinergi memberi semangat kepada pengembang dengan kebijakan yang memberi semangat dan mendorong pembangunan perumahan di Tanah Air seperti yang dilakukan Lippo Group, termasuk koordinasi implimentasi di pemerintah daerah yang bertanggung jawab secara riil pelaksanaannya.

Sebelumnya, CEO Lippo Group James Riady, mengatakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pemerintah saat ini menggelar pembangunan masif infrastruktur di koridor Timur Jakarta. Hal itu tak lepas dari posisi strategis koridor Timur Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional.

"Kami sudah berkiprah selama 67 tahun, untuk itu kami mendukung kebijakan itu dengan terlibat aktif mengembangkan koridor tersebut lewat Meikarta," ujar James.

Salah satu keterlibatan aktif itu dilakukan Lippo melalui rencana pembangunan kota baru, yaitu Meikarta. James berharap Meikarta akan semakin melengkapi pembangunan infrastruktur masif koridor Timur Jakarta untuk memperkuat posisi koridor ini di kancah nasional.

"Lebih dari itu, Meikarta juga kami proyeksikan mampu memberikan nilai tambah bagi koridor Timur Jakarta, yang pada akhirnya menjadi daya tarik bagi kehadiran investasi asing," ucap James.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com