Sorot

Apartemen di Kota Besar Tak Mesti Mahal

Kompas.com - 18/09/2017, 11:22 WIB


KompasProperti - Minimnya lahan di ibu kota, membuat pengembang properti menciptakan solusi untuk rakyat kecil dengan hunian rumah susun sederhana milik (rusunami) dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Bagi masyarakat berpenghasilan Rp 2 juta per bulan, mereka bisa memilih rusunawa yang biasa dibangun di lahan bekas permukiman, sekitar kawasan industri dan kampus.

Sedangkan, masyarakat yang berpenghasilan Rp 4,5 juta per bulan dapat tinggal di rusunami bersubsidi.

Hunian vertikal lainnya adalah apartemen. Berbeda dengan kedua tipe di atas, apartemen memang terkesan lebih mewah dan mahal. Lokasi yang strategis, kemudahan akses, dan fasilitas yang lengkap merupakan alasan tingginya harga aparteman.

Baca: Kota Baru Meikarta Mengadopsi Konsep Tata Kota New York

Namun, bisa dipastikan Apartemen Meikarta di Cikarang tak mahal meski memiliki lokasi strategis dan fasilitas lengkap berstandar internasional.

Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, Lippo Group berkomitmen menyediakan hunian nyaman bagi para pekerja. Apalagi, saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai 11,4 juta.

Apartemen Meikarta, kata dia, akan dibangun dengan tipe yang berbeda-beda, mulai dari tipe Amerika, Eropa, Asia dan Modern. Untuk menyasar para pekerja, Meikarta ditawarkan mulai dari Rp 127 juta per unit.

"Apartemen Meikarta bisa dicicil mulai dari Rp 1 jutaan selama 20 tahun," kata Ketut Budi Wijaya di Menara Matahari Karawaci, Jumat (15/9/2017).

Baca juga: Temukan Apartemen Murah di Dekat Jakarta

Apartemen murah berkualitas premium ini juga memiliki biaya pemeliharaan yang terjangkau, yakni Rp 5.000 per meter persegi per bulan. Padahal, Meikarta berada dekat dengan 6 kawasan industri di Cikarang.

Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.

Lippo juga merancang pembangunan shopping mall, rumah sakit, sekolah, hotel, gedung opera, dan stadion olahraga di kawasan Meikarta.

Tak hanya itu, penghuni apartemen Meikarta juga bisa menikmati Central Park yaitu ruang terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman kota ini memiliki berbagai tanaman yang akan dilengkapi dengan kebun binatang mini, jogging track, dan shelter.


Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau