Kilas

Swasta Dirangkul untuk Bangun Fasilitas Publik di Kota Semarang

Kompas.com - 20/09/2017, 17:04 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak kalangan perusahaan untuk dapat menyediakan fasilitas publik yang dapat diakses semua kalangan.

Fasilitas publik, terutama bagi pemuda, akan mendorong lahirnya kegiatan-kegiatan positif serta mencegah tawuran antar pelajar.

Hendrar memuji komitmen perusahaan telekomunikasi Telkomsel yang bersedia membangun Loop Arena di kawasan GOR Trilomba Juang Semarang. Loop Arena untuk menampung kegiatan pemuda mulai dari aktivitas skateboard, BMX, beatbox, 3 on 3 basket dan lain sebagainya.

"Bisa ditiru perusahaan lain. Seperti Telkomsel tadi bangun Loop Arena. Jadi, semua urusan tidak semuanya ditanggung pemerintah," kata Hendrar seusai mengecek pembangunan Loop Arena, Rabu (20/9/2017).

Baca: Rumah Duta Revolusi Mental Diresmikan di Kota Semarang

Loop arena merupakan fasilitas olahraga yang dibangun atas kerjasama Pemerintah Kota Semarang dan Telkomsel. Loop arena menyediakan wadah beraktivitas, berkumpul bagi para pemuda untuk menyalurkan ambisi dan hobinya.

Para pegiat skatebord misalnya biasanya menggunakan trotoar sebagai latihan saban hari. Trotoar pun kerap rusak akibat kegiatan itu. Namun ke depan, ada tempat baru yang dibangun khusus untuk pemuda-pemuda kreatif.

"Ada juga panggung musik, tempat kumpul anak muda. Ini jadi kekuatan luar biasa, kalau gak dimaksimalkan bisa jadi tawuran. Tapi melalui ini jadi hal yang positif," tambah pria 46 tahun ini.

Hendrar berharap para pemuda dapat menciptakan karya, kreatifitas agar Kota Semarang semakin dikenal.

Baca juga: Minat Kaum Muda Semarang Melestarikan Budaya Lokal Meningkat

“Melalui kerjasama dengan Telkomsel harapannya komunitas pemuda di Semarang menjadi kondusif. Jika berkumpul mereka dapat berembug dan menciptakan hal-hal positif dan memberikan prestasi. Karena tawuran, mabuk dan trek-trekan sudah tidak jamannya lagi,” katanya.

Sementara itu, General Manager Sales Telkomsel Region Jateng DIY, Jony Supriyatno menilai pemuda Semarang perlu wadah untuk penyaluran kreativitasnya. Loop Arena menjadi satu wadah agar mereka dapat berkumpul dan berkreasi.

Pihak Telkomsel pun berharap kerjasama dengan Pemerintah tidak berhenti dengan bangunan Loop Arena. Ia ingin ke depan bekerjasama lagi dengan pemkot untuk mengadakan event dan lomba secara periodik.

"Seperti event Loop Fun Run yang rencananya akan diikuti ribuan anak muda di Kota Semarang," ujarnya.

Baca: Hendrar Prihadi Buka-bukaan Kondisi Kota Semarang

Rendi, anggota komunitas Semarang Skateboard Semarang bersyukur kepada Pemerintah karena dapat menyediakan tempatnya untuk berkreatifitas. Lahirnya Loop Arena dapat menggiatkan pemuda untuk berbuat hal-hal yang baik.

"Kami berharap melalui Loop Arena ini teman-teman komunitas pemuda seperti BMX, Skateboard, dan lain-lain bisa bersama-sama membuat event bareng biar Semarang makin rame dan orang-orang pecinta skateboard di luar kota bisa datang ke Semarang,” ujar Rendi. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau