Advertorial

Berhenti Mengeluh Pangkal Produktif

Kompas.com - 22/09/2017, 15:00 WIB

Hati-hati jika Anda sering mengeluh saat bekerja atau beraktivitas. Pasalnya, mengeluh sebenarnya punya pengaruh besar bagi produktivitas seseorang.

Dikutip dari Smart-money.co, pendiri Talent Smart dokter Travis Bradberry mengatakan, ketika seseorang mengeluh, otak akan bekerja jauh lebih keras. Semakin sering mengeluh, neuron dalam otak akan dibanjiri dengan banyak informasi. Dalam jangka panjang, otak menjadi lebih sulit menyadari suatu hal. Makin sering mengeluh, otak menjadi lebih sering berpikir negatif.

Alhasil, otak akan merespons keadaan di sekitar secara negatif. Demikian, perilaku dan cara pandang pada orang lain juga akan menjadi negatif. Tidak hanya itu, kata Travis, mengeluh juga akan membuat tubuh mengeluarkan hormon stres kortisol.

Di saat yang sama, tekanan darah dan gula naik. Keadaan ini tentu berdampak buruk bagi kesehatan. Selain itu, mengeluh juga dapat mengurangi rasa empati pada orang lain. Pada akhirnya, kinerja menurun drastis.

Untuk mengatasi hal ini, Travis menyarankan untuk melakukan dua hal. Seperti ditulis Weforum, hal pertama yang mesti dilakukan adalah banyak bersyukur. Sebab, dengan bersyukur kortisol akan berkurang 23 persen. Semakin banyak bersyukur, karier dan produktivitas juga makin bersinar.

Bonusnya, Anda jadi lebih tenang, santai dan fokus pada performa terbaik. Meski demikian, mengeluh tetap boleh saja dilakukan, asal disertai dengan solusi. Sebelum mengeluh, pikirkan dahulu solusi yang mungkin mampu membantu memecahkan masalah.

Jika memang harus mengeluh, mulailah segalanya dengan aura yang positif. Contohnya, kata Travis, “Saya sudah menjadi pelanggan perusahaanmu selama lebih dari 10 tahun. Saya senang dengan pelayanan perusahaanmu. Namun...,"

 

Sumber: Smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com