Advertorial

Jangan Pandang Kesuksesan Sebagai Tujuan Hidup, Jadikan Sebagai Gaya Hidup

Kompas.com - 26/09/2017, 15:00 WIB

Kesuksesan, bagi sebagian besar orang adalah tujuan hidup. Namun, tidak bagi Mike Smith, pria 30 tahun asal Nebraska, Amerika Serikat yang di usia mudanya sudah memiliki empat perusahaan. Ia punya cara pandang berbeda mengenai kesuksesan.

Menurutnya kesuksesan bukanlah tujuan hidup melainkan gaya hidup. “Saya tidak percaya pada pekerjaan. Saya lebih percaya pada gaya hidup,” ujarnya kepada Forbes.

Mike mengaku tujuannya mendirikan perusahaan bukanlah untuk uang melainkan karena ketertarikannya terhadap beberapa isu. Salah satunya isu pendidikan. Mike mendirikan institusi pendidikan untuk generasi muda agar semakin kreatif, sportif, dan aktif.

"Anak muda butuh tempat, kegiatan dan seseorang yang berharga," tambahnya. Dalam institusi yang bernama Bay itu, anak muda bisa melakukan berbagai kegiatan menyenangkan dan aman.

Ia juga mengajak bergabung beberapa ahli di bidang pendidikan untuk menjadi direksi. Sejak Bay berdiri pada November 2010 hingga kini Mike tak pernah memungut biaya dari tiap kegiatan yang diadakan di sana.

"Sampai sekarang, saya juga tidak pernah punya rencana bisnis," ujarnya. Untuk operasional Mike saat ini menyewakan ruangan di kantornya dengan harga sewa 2.500 dollar AS sebulan. Selain itu, ia juga terus mencari penyandang dana. Hanya dalam 27 hari ia berhasil mendapat 10 ribu dollar AS.

Sejak itu, nama Mike makin dikenal. Banyak sekolah yang mengundangnya untuk menjadi pembicara. Mike pun akhirnya mengikuti panggilan tersebut dan menjadi seorang pembicara.

Ia rajin merekam video dirinya saat memberikan motivasi, kemudian menyalinnya dalam sebuah DVD dan menyebarkannya ke sekolah-sekolah. Seiring waktu berjalan, Mike pun mendirikan perusahaan yang menjadi bisnis utamanya, yakni kemampuan berbicara.

Mike menghabiskan lebih dari setengah tahun di jalan untuk menemui anak-anak muda. Salah satu perusahaan lain Mike, MSL, kini telah menghasilkan lebih dari 1 juta dollar AS selama setahun terakhir.

Perusahaan lainnya, YeaNice dengan merek topi beanie-nya juga sudah mulai untung. Menariknya, Mike menyumbangkan 100 persen keuntungan perusahaannya untuk tempat-tempat penampungan tunawisma di AS, seperti di kota Detroit dan Chicago.

Unlife, perusahaan lain Mike bergerak di bidang konsultasi soal kampanye sosial. Unlife telah banyak membantu kampanye sosial merek besar seperti Vans, Red Bull, dan Jostens.

Kini, Bay pun sudah menjadi sebuah usaha nirlaba penyedia makanan, pelatihan kerja, pendampingan program dan ruang seni digital. Awal September ini, Mike mendirikan perusahaan rintisan terbarunya, Find Your Grind.

Bisnis ini fokus menangani sistem pendidikan di AS. Tak hanya soal buku, juga semua pengetahuan yang menjadi kebutuhan anak muda.

"Hampir sepertiga murid sekolah menengah ingin menjadi influencer di Youtube dan itu tidak realistis. Kita harus mengenalkan karier lain yang lebih menarik seperti menjadi direktur pemasaran di Snapchat," lanjutnya.

Meski telah mendulang banyak kesuksesan, hingga kini Mike tak mau disebut sebagai pengusaha. "Bagi saya, ini adalah upaya menyatukan komunitas, isu, jaringan, dan pembicaraan. Bagaimana saya meningkatkan taraf hidup jika tujuannya menghasilkan uang?," ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com