Sorot

Monorail Dibangun untuk Hubungkan Meikarta dengan Jalur Kereta Cepat

Kompas.com - 27/09/2017, 11:44 WIB

KompasProperti - Lippo Group berencana membangun automated people mover (APM) atau monorail untuk menghubungkan kota mandiri Meikarta dengan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Monorail itu juga akan menghubungkan tujuh kota baru di sekitar Meikarta.

Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, monorail akan dibangun di tengah Meikarta untuk akan menyambungkan sejumlah titik perhentian di dalam kota mandiri tersebut. Selain itu, monorail menjadi penghubung suatu jenis infrastruktur transportasi dengan jenis infrastruktur transportasi lainnya.

Baca: James Riady: Meikarta akan Memperkuat Koridor Timur

Saat ini, pemerintah tengah membangun 6 proyek besar yakni pembangunan Patimban Deep Seaport di Subang, Kertajati International Airport di Majalengka, Light Rail Transit (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang, jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated Highway, serta jalur kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung.

Baca: Bingungnya Sesmen BUMN Proyek LRT Dikaitkan dengan Meikarta

Jalur kereta cepat yang menuju Bandung akan dibangun tak jauh dari kawasan Meikarta. Ketut mengaku tak tahu pasti stasiun antara Jakarta-Bandung akan dibangun di mana. Namun, ia optimistis stasiun kereta cepat bakal berada tak jauh dari Meikarta.

“Entah akan dibangun stasiun di mana. Tapi, masa bikin stasiun di tempat yang lenggang, nggak ada orang, kan tidak mungkin,” katanya di Menara Matahari awal September lalu.

Bila stasiun kereta cepat dibangun dekat dengan Meikarta, warga kota mandiri itu dapat mengaksesnya dengan monorail atau automated people mover.

“Itu pun akan dikoneksi dengan monorail,” imbuhnya.

Baca juga: Monorel Bakal Hadir di Meikarta

Sementara, LRT juga tengah dibangun dan diperkirakan akan beroperasi pada akhir 2018. Pembangunan jalur LRT saat ini baru mencapai Bekasi Timur. Namun, Ketut melanjutkan, jalur itu akan dilanjutkan hingga mencapai Karawang.

“Infrastruktur-infrastruktur yang direncanakan pemerintah itu dapat menunjang warga Meikarta untuk beraktivitas produktif,” ujarnya.

Kepadatan Tol Cikampek - Suasana kepadatan arus lalu lintas jalan tol Cikampek di kawasan Bekasi Barat, Jawa Barat, Senin (17/7/2017). Keberlangsungan tiga proyek sekaligus di ruas tol tersebut, yaitu proyek LRT, pengembangan tol susun Cikampek dan kereta cepat mengakibatkan arus lalu lintas semakin padat. Masyarakat pengguna tol Cikampek dihimbau untuk menggunakan transportasi umum atau menggunakan jalan arteri sebagai jalur alternatif agar tidak terjebak dalam kemacetan.KOMPAS/RIZA FATHONI Kepadatan Tol Cikampek - Suasana kepadatan arus lalu lintas jalan tol Cikampek di kawasan Bekasi Barat, Jawa Barat, Senin (17/7/2017). Keberlangsungan tiga proyek sekaligus di ruas tol tersebut, yaitu proyek LRT, pengembangan tol susun Cikampek dan kereta cepat mengakibatkan arus lalu lintas semakin padat. Masyarakat pengguna tol Cikampek dihimbau untuk menggunakan transportasi umum atau menggunakan jalan arteri sebagai jalur alternatif agar tidak terjebak dalam kemacetan.

Kota mandiri yang dekat dengan kawasan industri CIkarang itu sangat menunjang perkembangan di masa mendatang, baik dari sisi letak maupun konsep apartemen dan kawasan hunian yang lengkap dengan berbagai fasilitas modern.

“Meikarta sangat cocok untuk penghuni yang sangat tinggi mobilitasnya, bahkan generasi milenial yang sangat berani untuk berubah dengan cepat,” katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau