Sorot

Benarkah Nilai Investasi Properti Terus Naik?

Kompas.com - 27/09/2017, 18:34 WIB


KompasProperti - Bagi masyarakat Indonesia, membeli properti berarti mendapatkan sesuatu yang riil dan bisa langsung dimanfaatkan. Maka tak heran bila investasi properti masih tinggi peminatnya.

Nilai investasi properti terus meningkat karena jumlah penduduk terus meningkat. Sedangkan, luas tanah tidak bertambah. Semakin hari, ketersediaan lahan terus berkurang karena dimanfaatkan sebagai pemukiman atau peruntukan lainnya.

Hingga 2013, tercatat permintaan rumah mencapai 900.000 unit per tahun. Padahal, pasokan rumah hanya 80.000 unit per tahun. Tingginya permintaan dibandingkan pasokan rumah ikut mendorong naiknya nilai investasi properti di Indonesia.

Investasi properti, khususnya hunian vertikal sangat diminati saat ini. Apartemen tak hanya bisa ditinggali untuk diri sendiri tetapi juga potensial disewakan kepada pihak lain.

Baca: Investasi Properti Tak Harus di Ibukota

Apartemen, hotel, dan kondominum merupakan investasi properti yang paling banyak diminati di kota besar.

Kebutuhan akan akses yang cepat menuju tempat kerja, kombinasi suasana yang tenang dan nyaman di kota besar membuat kebutuhan akan apartemen, hotel, dan kondominum terus meningkat.

Kota mandiri Meikarta yang dekat dengan kawasan industri Cikarang berlokasi strategis dan menyediakan berbagai fasilitas bagi penghuninya. Apartemen itu akan dilengkapi pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah, universitas, hotel bintang 5, dan taman kota.

Pada tahap pertama, Lippo Group akan membangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir 2018. Apartemen di Meikarta dibangun dengan berbagai tipe, seperti Amerika, Eropa, Asia dan Modern.

Baca juga: Pilah Pilih Tipe Apartemen Impian

Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, Meikarta ini bakal memiliki sejumlah akses yang menunjang mobilitas penghuninya. Misalnya, jalan tol layang Jakarta-Cikampek II dan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung yang melintas dekat kawasan Meikarta.

Selain itu, Bandara Internasional Kertajati di Majalengka terletak hanya 115 kilometer dari kota mandiri itu. Bandara yang mampu disinggahi pesawat berbadan besar itu akan rampung pada 2018.

Pembangunan Terminal Penumpang Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat (13/2/2017)Achmad Fauzi Pembangunan Terminal Penumpang Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat (13/2/2017)

Dengan adanya bandara baru di Jawa Barat, warga Meikarta bisa langsung melakukan penerbangan ke berbagai kota di dalam negeri maupun luar negeri, tanpa harus ke Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

Fasilitas-fasilitas itu menjadi nilai tambah sebuah properti dan menjadikan harganya terus terkerek.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com