Advertorial

Ini Resep Suksesnya Ciputra (Bagian 1)

Kompas.com - 28/09/2017, 11:30 WIB

Ciputra adalah sebuah nama yang tidak asing lagi sebagai taipan properti yang melahirkan dua perusahaan properti besar di bawah Ciputra Surya dan Ciputra Development. Proyeknya pun ada di 33 kota di Indonesia. Namun bukan hanya kesuksesannya, kisah perjalanannya dengan memulai usaha dari bawah juga menambah bumbu popularitasnya.

Forbes bahkan menempatkan Ciputra di urutan 11 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sebesar 1,43 miliar dollar AS.

Ciputra memang sudah tidak muda lagi. Pada Kamis, 24 Agustus 2017 lalu, ia genap berusia 87 tahun. Namun usia tidak menghalangi keaktifannya hingga kini, padahal bisnisnya sudah banyak diturunkannya pada anak, menantu dan cucunya.

Selain bisnis, arsitek ini juga aktif membuat buku, melakukan filantropi dan menyebarkan virus untuk menjadi pengusaha. Untuk menjadi pengusaha, ayah empat anak ini punya 12 Prinsip, Entrepeneurs Ciputra Way. Berikut prinsip-prinsipnya.

Pertama, integritas, profesionalisme dan entrepeneurship. Kedua, seorang pengusaha punya impian emas, yaitu titik temu antara mungkin dan tidak mungkin. Sedangkan ketiga adalah keinginan (desire), dorongan (drive) disiplin dan menentukan (determination).

Keempat memiliki pola pikir (mindset) sebagai pengusaha, dan kelima adalah melihat pengusaha bukan hanya sebagai bisnis. Prinsip keenam adalah menolong diri sendiri dan memaksimalkan hidup.

Pada prinsip ketujuh, pengusaha harus menciptakan peluang, bukan sekadar mencari peluang. Prinsip sukses kedelapan adalah memadukan ragam inovasi agar pelanggan datang kembali.

Kemudian prinsip kesembilan adalah “inovasi seperti bernapas”. Kesepuluh, waspada terhadap peluang. Kesebelas, pengusaha harus punya envision, explore, encounter, dan terus menggali dan menemukan hal baru.

Prinsip terakhir adalah membuat bangsa gemar berwirausaha dan selalu melakukan inovasi.

Ciputra tak hanya bicara saja, dalam menerapkan prinsip kelima misalnya. Ciputra sudah terkenal sebagai penderma. Saat ini saja ia memiliki 10 yayasan.

"Kita mampu membiayai bulu tangkis tiap tahun sebesar Rp 20 miliar karena sudah memikirkannya sebagai sesuatu yang berkelanjutan," tambahnya.

Lalu, faktor apa yang dapat membentuk mentalitas menjadi pengusaha? Ciputra menyebut tiga jalan, yaitu orang tua, lingkungan dan pendidikan. Meski tak memiliki pendidikan, pria kelahiran Sulawesi Tengah itu menyebutkan ayahnyalah yang mendidiknya menjadi pengusaha.

Sebagai anak pengusaha, Ciputra lahir dan besar di ruko tempat ayahnya berdagang. Dari kecil, dia akrab dengan barang dagangan seperti gula, garam dan telur.

"Pengusaha bukan bakat, itu ilmu kehidupan. Ilmu agar bisa tetap bertahan (survive)," sebutnya.

Bersambung ke bagian dua.

BCA Senantiasa di Sisi Anda

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com