Advertorial

Google Ungkap Perilaku Orang Indonesia Saat Belanja “Online”

Kompas.com - 02/10/2017, 19:00 WIB

Orang Indonesia masa kini tidak bisa dipisahkan dari internet. Kaum millenials contohnya, kerap terlihat begitu lengket dengan gadget­-nya, untuk mengakses media sosial atau peramban.

Tak heran, aktivitas orang Indonesia di internet begitu tinggi. Sepanjang tahun 2016, Google mengamati perilaku orang Indonesia saat berselancar di dunia maya. Pada periode tersebut, terdapat 60 miliar kali pencarian melalui Google.

Selain itu, orang Indonesia diketahui kerap menghabiskan waktu selama 5,5 jam di luar jam kerja untuk online, dan melakukan pengecekan ke ponsel pintar hingga 150 kali setiap harinya. Satu lagi yang cukup mencengangkan, jumlah transaksi melalui e-commerce  sepanjang tahun 2016 mencapai Rp 22 triliun.

Dilansir dari Website BCA Prioritas, Google memetakan, ada empat kelompok konsumen belanja online di Indonesia, yakni Inovator, Early Adopters, Gaptek, dan Late Boomers.

Inovator merupakan kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan memiliki beberapa perangkat elektronik. Kelompok ini lebih memilih belanja melalui aplikasi, karena lebih mudah, aman, dan cepat. Kelompok ini kebanyakan menggunakan internet banking untuk melakukan pembayaran.

Early Adopters merupakan kelompok yang memiliki pendapatan lebih rendah dari Inovator, tetapi memiliki banyak perangkat. Pada kelompok ini, 66 persen sangat terpikat jika melihat diskon dan harga yang murah.

Kelompok Gaptek sejatinya memiliki pendapatan tinggi, tetapi hanya memiliki satu perangkat elektronik. Kelompok ini cenderung mencari informasi produk langsung kepada perusahaan dan memilih bertransaksi menggunakan mesin ATM.

Kelompok terakhir, Late Boomers, merupakan mayoritas konsumen belanja online di Indonesia. Sebanyak 74 persen akan merasa terpancing ketika melihat diskon atau promo secara online.

Saat ini, pengguna internet di Indonesia terus bertambah. Google mencatat, pada Juli 2017 pengguna internet berjumlah 133 juta orang, dan diprediksi pada akhir tahun bakal meningkat jadi 153 juta orang.

Hal ini disebut-sebut semakin mendorong pertumbuhan kepemilikan smartphone di Indonesia sebesar 74 persen. Sebab, 69 persen dari pengguna, atau 92 juta orang, mengakses internet melalui ponsel pintar.

Sumber: Website BCA Prioritas

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com