Perkembangan SUV demi Memenuhi Kebutuhan Konsumen
Jakarta, KompasOtomotif – Banyak istilah ”SUV” mondar-mandir di depan mata, terutama ketika tren penjualan mobil jenis ini mulai naik. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia, bahwa SUV makin booming dengan segenap daya tariknya.
KompasOtomotif menggali informasi tentang jenis mobil ini kepada ahlinya, dan mendapat penjelasan dari Yannes Martinus Pasaribu, Pengamat Desain Otomotif dari Institut Teknologi Bandung.
Menurutnya, Sport Utility Vehicle (SUV) menjadi salah satu tren mutakhir stylingdalam otomotif. Ciri utama kendaraan ini adalah kawin silang antara kemewahan sebuah sedan dan kenyamanan interiornya serta tampilan bodi yang streamline dengan kemampuan manufer off-road dari sebuah jip.
”Buat Indonesia, SUV cenderung lebih menjurus kepada styling saja, terutama pada segmen low dan middle segment car. Tampilan visualnya yang cenderung maskulin, tapi mostly berpenggerak dua roda (4X2). Lebih ke arah menerabas kemacetan lalu lintas,” ujar Martinus, (3/10/2017).
-Lebih lanjut, Martinus menyatakan bahwa SUV menjadi ciri bahwa tren otomotif dunia telah memasuki fase akhir, dimana orientasi industri bergeser kepada ”bagaimana memenuhi kepuasan konsumen secara lebih tajam”.
Orientasi ini membuat desain berkembang menjadi ujung tombak ekonomi dalam mempengaruhi pasar. Orang membeli SUV karena ingin dilihat lebih maskulin atau gagah.
”Makanya, SUV yang paling laku di Indonesia adalah yang 4X2, karena tampilan tetap gagah, namun harga lebih affordable,” ujar Martinus.
Pada kenyataannya, kondisi di Indonesia memang demikian. Ketika PT Toyota Astra Motor menelurkan Rush, tren SUV mendadak bangkit. Model ini bahkan menjadi titik tolak kebangkitan SUV di Indonesia.
Banyak orang menggunakannya sebagai mobil harian, meski sesekali, mobil tetap mampu diajak berkelana, bahkan melakukan off road ringan untuk bertualang di luar kebisingan kota.
(ADV)
