kabar ketenagakerjaan

Tantangan Ketenagakerjaan Makin Dinamis, Menaker Kenalkan Hubungan Industrial Sejak Dini

Kompas.com - 04/10/2017, 18:57 WIB

BEKASI - Di era teknologi digital, tantangan ketenagakerjaan makin dinamis dan fleksibel.  Baik sistim bekerja dan cara bekerja terus berubah. Hal ini memperlukan pemahaman lebih dini dari para calon angkatan kerja. Dalam beberapa kesempatan, hal ini telah disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri kepada pelajar dan mahasiswa.

Rabu, 4 Oktober 2017, sosialisasi serupa disampaikan Menteri Hanif di hadapan seribu siswa Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) di Bekasi, yang bertempat di SMK Merah Putih, Pondok Kecapi, Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 4 Oktober 2017. 

Kepada para siswa, Menaker meminta kepada siswa yang nantinya menjadi calon angkatan kerja harus mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan lapangan kerja, memiliki pemahaman tentang hubungan industrial, agar mampu bersaing dalam pasar kerja.

"Para siswa harus memahami munculnya jenis pekerjaan baru berbasis teknologi, pasar kerja yang kian kompetitif, juga tantangan kerja yang dinamis dan fleksibel. Dengan demikian, kelak saat memasuki dunia kerja, sudah siap,” kata Menaker.

Kepada para siswa, Menaker juga mengingatkan bahwa saat ini Indonesia telah memasuki perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN, serta menyambut bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih dominan dari penduduk tidak produktif.  Dua hal tersebut menjadikan persaingan kerja makin kompetitif. “Hal ini harus dipahami sejak dini, sehingga kelak saat memasuki dunia kerja tidak kaget”.

Menaker juga meminta kepada para siswa harus miliki daya saing yang unggul, dengan kompetensi atau keahlian di atas standar. Dengan kompetensi di atas standar, pasti memenangkan persaingan. Kompetensi yang standar tidak menjamin menang, apalagi di bawah standar.  Hal lain yang takkalah penting adalah  softskill yang terkait dengan pembentukan karakter, disiplin, etos kerja dan nasionalisme kerja kita sebagai bangsa.

Meski demikian, menurut Menaker siswa tidak perlu takut dengan perkembangan teknologi informasi dan persaingan. Sebaliknya menghadapi perkembangan teknologi informasi, harus persiapkan diri agar daya saing semakin baik. Pemerintah terus  memastikan agar relevansi pendidikan dan pelatihan kerja  dengan dunia kerja semakin baik, sehingga lulusannya sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha.

Hadir mendampingi Menaker diantaranya Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) Jaminan Sosial (Jamsos) Kemnaker Haiyani Rumondang, Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Hubungan Industri (KKHI) Kemnaker, Aswansyah, Ketua Yayasan Pendidikan Al Falah Ustad Syamsuri dan dihadiri sekitar 1000 siswa yang berasal dari 10   SMK di wilayah Bekasi.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com